BUAH KESABARAN

Qolbie
Chapter #4

Hari pertama

Udara dingin menyeruak masuk dari celah celah pintu dan juga dari celah lubang ventilasi udara, tanda pagi akan segera tiba, saat itu ke limanya sepakat untuk bangun lebih awal, dan sengaja Erni serta Irma yang memasang alarm pada ponsel keduanya. Hingga Sikha bangun terlebih dahulu, di susul Irma dan juga Erni, baru Tutut serta Lisna yang terbngun. Setelah melakukan aktivitas paginya, semua berkumpul di dalam kamar, dan merencanakan untuk jalan jalan sekalian membeli sarapan pagi sebelum masuk kursus untuk yang pertama kali. Dimana hari itu pukul delapan pagi sudah masuk waktu kursus, tinggal dua jam lagi saat ke limanya harus pulang sebelum waktu itu tiba.

"Kepasar lagi saja yuk..." Ucap Tutut yang meminta pada teman temannya, karena Tutut paling mengerti pasar, orang tua Tutut adalah seorang pedagang di pasar tempat tinggalnya, di Kota Blitar Jawa timur. kalau orang tua Lisna hanya seorang petani, sama seperti kedua orang tua Sikha, sedangkan Erni, orang tuanya seorang makelar tanah, kalau Irma...ibunya seorang yang sering merias pengntin atau punya salon. Diantara kelimanya, yang paling gaul adalah Irma dan Erni, kemudian Tutut, baru Lisna dan terakhir Sikha, Sikha paling sederhana di antara teman temannya yang lain, dimana yang lain waktu pertama kali datang ke tempat kost dengan pakaian yang biasa di kenakan saat bepergian, bisa di bilang pakaian gaul saat itu, berbeda dengan Sikha saat datang ke tempat kost hanya mengenakan seragam sekolah SMP nya, karena kedua orang tua Sikha pikir, seorang pelajar, akan mendapat biaya separuh saat naik bus antar kota. Dan memang begitulah kenyataannya. Kelimanya akhirnya pun pergi menuju ke pasar yang semalam mereka kunjungi, sama pula seperti semalam, kelimanya berjalan kaki, masih beberapa meter di depannya, sudah terlihat sangat ramai pagi itu, karena memang pasar itu buka diwaktu pagi saja. Kelimanya memutuskan untuk sarapan bubur ayam di pagi sebelum berangkat ke tempat kursus. Hingga satu jam tanpa terasa, perjalanan pulang pergi dari pasar setengah jam lebih, akhirnya kelimanya pun cepat cepat untuk segera berangkat.

Dengan pakaian yang sudah siap, dan rapi, kelimanya berjalan bersama sama, di susul teman teman yang lain yang beda kamar kost namun masih satu temoat kost. Sampai di tempat kursus, saat itu masih sepi, masih di tutup rapat, namun...kantornya sudah buka dan terdapat beberapa orang yang tengah berkumpul disana, mereka adalah instruktur instruktur yang akan mengajar di kelas masing masing. Hingga tepat pukul delapan pagi, semua siswi yang ada disana akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam kelas, tempat kursus itu hanya untuk perempuan perempuan saja, dibagi menjadi tiga kelas, dua kelas yang terdiri dari siswi siswi lulusan dari SMP, dan satu kelas lagi yang terdiri dari siswi siswi lulusan SMA, disana kelak saat semua alumninya sudah lulus, akan bergelar D1 keperawatan bagi yang lulusan SMA, sedangkan untuk lulusan SMP, hanya kan mendapat bukti kelulusan dan juga setivikat lulus komputer.

Irma dan Erni kebetulan satu kelas, sedangkan Tutut dan Lisna pun satu kelas, Sikha yang berbeda kelas sendiri, ia pun mencari teman yang bisa ia ajak mengobrol, kebetulan Sikha adalah gadis yang rajin, dan juga ramah pada semuanya, hingga membuatnya gampang untuk mencari teman, di sampingnya ada Tatik, dan di sampingnya lagi ada Ika, Tatik kebetulan bertempat tinggal di Kediri pinggiran kota, dan Ika pun sama, bertempat tinggal di perbatasan Nganjuk Kediri. Diruang kelas saat itu terdapat beberapa kursi, yang satu kursinya langsung menyatu dengan bangku di bagian kanannya, bangkunya bisa di lipat saat para siswi akan beranjak dari duduknya. Di dalam ruangan ada satu proyektor yang lengkap, serta papan tulis dan juga lengakap dengan penghapus serya juga alat tulisnya berupa spidol. Di area dinding sebelah kanan, ada dua kipas angin yang ukurannya sama, dan lumayan bisa menyejukan, merata saat keduanya di nyalakan.

Hari pertama masuk itu pun hanya di isi dengan perkenalan perkenalan satu persatu yang maju kedepan sembari memperkenalkan diri dan kota tempat tinggal masing masing. Setelah itu membagikan jadwal kursusnya setiap hari dan juga jadwal libur serta kunjungan yang akan semua lakukan hingga praktek kerja langsung di akhir semester, saat itu ada dua semester saja, mengingat waktunya yang hanya berlangsung satu tahun saja.

Lihat selengkapnya