Hari ini adalah hari pendaftaran ulang bagi siswa berperestasi,pagi-pagi sekali aku pergi kesekolah favorit itu,saat diperjalanan aku melihat damar sedang membuka gerbang rumahnya untuk mengeluarkan sepedanya.
“Heiii damar!!!,apa boleh aku menumpang disepedamu,sekarang kitakan satu sekolah lagi.” Tertawa sambil berjalan meninggalkan damar yang memasang wajah cemberut.
Sekitar 7 menit,aku telah sampai didepan sekolah yang besar,tertulis nama sekiolah itu,aku membacanya perlahan sambil tersenyum lembut, “SMA Sakti Jaya.” Sekolah yang menjadi tujuan dari damar selam tiga tahun di SMP,dan akhirnya aku kini bisa satu sekolah dengannya lagi.Dari gerbang aku langsung masuk kedalam lingkungan sekolah,kemudian aku berjalan menuju ke loket administrasi pendaftaran ulang,kulihat beberapa teman dari sekolahku yang sedang mendaftar ulang,saat aku sedang berdiri mengantri,tiba-tiba suara perempuan berteriak,langsung saja aku langsung melihat kearah keributan itu,ku dapati damar yang di kerumuni banyak perempuan baik itu sisiwa yang ingin mendaftar atau senior-senior.
Aku menoleh kembali kearah depan,sambil menyumpai perempuan-perempuan yang mendekati damar, “Ihhh,untuk apa perempuan-perempuan itu mengerumini damar,mereka pikir damar akan menyukai mereka apa,damar calon pacarku nanti.” Sambil meremas kertas formulir pendaftaran.Kemudian ada suara wanita dari belakangku yang menyaut omelanku.
“Calon pacar siapa???.” Berbisik pada telingaku membuatku kaget.
“Astaga!!!.” Menoleh kearah belakang sampil memegang dada karena terkejut.
“Apa yang kau maksud itu adalah pria yang di kerumuni banyak perempuan-perempuan itu???.” Menunjuk kearah damar.
“Ahhhh,ehhhhh,iya dia pria yang kumaksud.” Sambil tersenyum binggung padanya,yang kini sedang memandang damar dengan tersenyum.
“Oh iya,kenalin aku Laila Putrikau bisa memanggilku lail,dari SMP Merah Putih.” Mengulurkan tanggan untuk berjabat tangan.
“Namaku Yonna Afifa Khairunnisa,panggil saja yonna,dan nama sekolahmu tak pernah ku dengar,apa kau berasal dari luar daerah.” Menatapnya binggung.
“Ya,aku baru saja pindah tiga hari lalu,ayahku pindah kerja ke kota ini,jadi aku dan keluargaku terpaksa harus pindah dari Jakarta.” Tersenyum lembut padaku.
“Oh ya,selamat datang ya,semoga kau akan betah disini.”
“Iya,aku akan sangat betah disini sekarang.” Tersenyum sambil melihat damar yang sedang tersenyum bersama dengan teman-temanya.
Aku dan lail menuju kantin,untuk membeli makanan disana banyak sekali siswa-siswa baru,ketika lail tersenyum pada beberapa wanita,pria disana langsung berbisik-bisik sambil tersenyum padanya,setelah berbelanja kami duduk dimeja makan,tak hanya laki-laki yang melihat sambil berbisik,tetapi para perempuan juga ikut berbisik.Aku sekarang memandang kiri kanan,dengan wajah binggung.
“Mengapa mereka memandang kita seperti itu lail,apa mereka menyukai kita???.”
“Mungkin saja yon.” Sambil tersenyum manis padaku.
Langsung saja aku menatap lail dengan seksama,lail memang cantik,kulitnya sangat putih,hidungnya sangat mancung,matanya bulat indah,rambutnya hitam panjang,tububuhnya pun tinggi dariku,siapapun akan senang melihatnya,terutama seorang laki-laki,dan aku hanya seorang wanita yang memiliki wajah standar kecantikan seorang wanita.
Tiba-tiba dari arah samping,langsung menepuk bahuku,ternyata itu adalah seorang wanita,dan ia berbicara padaku, “Mereka bukan menyukaimu,tapi temanmu.” Dengan memasang wajah jelek pada dirinya.
Kemudian aku dibuat kaget,ketika wanita yang menepuk bahuku tiba-tiba kini sudah berada di kusi yang ada disampingku,dan mengulurkan tangannya padaku.
“Perkenalkan namaku Syila Amanda,panggil saja syila.” Tersenyum riang hingga deret gigi bagian belakangnya terlihat.Dan ia berkenalan juga dengan lail.Mulai dari hari itu,aku sudah memiliki dua teman baru.
Setelah hari pendaftaran ulang,tiga hari kemudiannya,hari dimana kami dihadapkan dengan kakak-kakak panitia MOS,aku bertemu lagi dengan kedua teman baruku,lail dan syila,kami masuk dalam satu kelompok dan gugus yang sama.Saat aku berjalan menuju kantin,aku melihat damar sedang duduk mengobrol akrab dengan seorang gadis,ia terlihat tersenyum sangat bahagia dengan wanita itu.Kemudian lail menegurku.
“Yon,bukankah itu pria yang akan menjadi calon pacarmu???.” Sambil menyenggol bahuku.
“Iya,itu dia.” Dengan suara pelan.
“Mana-mana,mana pria yang disukai oleh yonna,aku jadi penasaran,yang mana lail???.” Menoleh kesegala arah.