Buatmu Jatuh Cinta

finiL.P
Chapter #13

Akhir

Dari hari pertemuan itu membuatku takut untuk keluar rumah,Aku takut Damar akan datang menemuiku untuk betanya tentang gadis kecil yang memanggilku Ibu.Namun hari ini terbukti ketakutanku terjadi Damar datang dan berteriak memanggil namaku dari bawah pohon yang menjadi tempatnya dulu sering memanggilku untuk bermain.

"YONNAAA,TOLONG KELUAR SEBENTAR AKU INGIN BERBICARA PADAMU HANYA SEBENTAR SAJA!!!." Berteri.

Namun karena takut untuk bertemu,Aku mengabaikannya,Aku tetap mendiamkannya,lima menit Ia berteriak memanggilku,akhirnya Aku putuskan untuk melihatnya dari arah jendela kamar,dan Karin yang berada bersamaku ku suruh Ia untuk diam sambil bermain.

"Pulang lah Dam,tak baik Kau berteriak disini,pulanglah kumohon,jangan membuat masalah ini menjadi lebih sulit untuk dimengerti oleh kita,Ku mohon jangan datang atau berniat untuk menemuiku lagi."

"Aku tak akan beranjak dari sini sebelum Kau mau menjelaskan semua hal yang sama sekali kutau sampai saat ini."

"Tak ada yang perlu dijelaskan olehku padamu,syudah jelas bahwa kita tak mungkin Dam,kumohon jangan lakukan ini pada dirimu sendiri."

"Aku mau penjelasan darimu itu adalah syarat untuk ku pergi dari sini."

Karena mengetahui keras kepala Damar tidak akan berhenti sebelum Ia mendapatkan yang Ia inginkan,ku putuskan untuk menutup jendela kamarku.

Selang Tiga menit dari perbincangan itu,tak lama lagit menjatuhkan setitik demi titik air,dan kemudian disusul dengan hujan deras yang turun pada siang itu,langit yang awalnya cerah dengan langit biru dan awan putihnya kini berubah menjadi langit gelap dengan awan yang kelabu,karena melihat cuaca yang telah berubah ku kembali melihat Damar dibawah pohon dan mengira Ia telah pulang,namun nyatanya Ia masih tak beranjak dari bawah pohon,malah Ia memanggil namaku lagi ketika Ia melihatku yang memperhatikannya dari jendela.

"YONNAAAAA!!!!."

Karena kasihan melihatnya berdiri dengan tubuh yang sudah basah kuyub terguyur hujan,kemudian Aku berlari kelantai satu mengambil payung dan berlari menghampirinya yang masih menatap kearah jendela kamarku,dengan posisi duduk Ia masih memanggil namaku dan tak menyadari Aku yang berjalan kearahnya.Dengan cepat kuarahkan payung yang kubawa untuk melindunginya dari guyuran hujan dan membiarkan tubuhku yang terguyur hujan.

"Pulanglah Dam." Menatap Damar yang terkejut dengan kedatanganku.

"Yon akhirnya Kau mau datang untuk menemuiku." Berdiri dan menatap Ku yang sudah berada disampingnya.

"Pulanglah Dam,ku mohon jangan meyiksa dirimu seperti ini,ini bukanlah dirimu sebenarnya."

"Ya ini bukan diriku,karena diriku sudah berubah setelah Kau meninggalkan Aku pada malam itu,Aku tak akan kemana-mana sebelum Kau mejelaskan tentang gadis kecil yang memanggilmu Ibu Kemarin ditaman."

"Aku sudah menikah,dan gadis kecil yang Kau lihat ditaman itu adalah anakku,sudah jelaskan sekarang." Denagn tersenyum.

"Anakmu???."

"Ya gadis kecil itu anakku,dan suamiku sekarang berada di Singapura."

"Bagaimana bisa Kau semudah itu melupakan tentangku???."

"Waktu Dam yang membantu Ku untuk sadar akan semua hal yang ada di dunia,bahwa semua tak selamanya sesuai dengan kehendakmu."

"Tapi Yon Aku mencintaimu Kau tau itukan,tak mudah bagiku untuk mencintai yang lain selain Kau Yon."

"Berdamailah dengan waktu Dam,dan Kau akan temukan jawabanya,Ku mohon jangan jadikan semua yang Kau derita itu karena Aku,jika Aku saja mamapu melupakanmu maka Kau harus mampu melupakanku."

Setelah berbicara padanya dan mencoba membuatnya mengerti,kemudian Aku langsung berjalan masuk kembali kedalam rumah,begitu tuhan tau jika hal ini akan terjadi hingga Ia mengirimkan hujan pada siang ini agar Aku mampu menyembunyikan rasa sakit dan kesedihan yang mendalam,kertika Kau berusaha membuat orang lain mengerti dan menerima semua hala yang terjadi,dan ketika Kau sendiri tak juga mampu menahan rasa sakit yang ada,rasa sakit karena mengatakan sebuah kebohongan agar semuanya baik-baik saja.

Demi kebahagiaan yang lain sekarang Aku harus mengorbankan kebahagiaanku,jika ada orang disana yang bertanya apakah itu sangat menyakitkan,akan kujawab itu sangat menyakitkan bagiku.

Didalam rumah Aku hanya bisa tertunduk sambil menanggis dari balik pintu yang tertutup,ku keluarkan rasa pilu dan rasa sakit karena masa lalu dan yang sekarang,kubiarkan diri untuk mengeluarkan segala sesal dengan menaggis,kemudian Karin datang dan berlari memelukku.

Lihat selengkapnya