Dalam hitungan detik saja aku berhasil menumbangkan mereka para senior sampah disekolah , kumpulan murid-murid yang menonton tampak takjub melihatku seperti bertanya-tanya 'kenapa seorang perempuan sekuat ini?'.
Aku meninggalkan ke 3 tubuh yang telah pingsan tadi dan segera memapah Sebastian ke ruangan UKS ,aku merasa sedikit aneh dengan sekolah ini ada perkelahian semacam ini tapi guru bahkan satpam juga tidak melerai?.
"K..kau...kau seha...saharusnya tidak me..lawan ..mereka.." suara Sebastian yang terbata-bata membuatku berhenti sejenak dan menatap wajah nya yang babak belur itu .
"Maaf apapun alasannya aku tidak bisa melihat seseorang dalam kesusahan". Aku kembali berjalan , Sebastian terdiam mendengar kata-kata ku ,sesampainya di UKS kami disambut oleh makian seorang perempuan berseragam putih .
"Apa yang telah kau lakukan? " Bingung sendiri,memangnya aku melakukan apa ?
"Maaf Bu tapi lebih dahulu ibu harus menolong orang ini kan? "
"Astaga .....kau tidak tahu ya siapa yang kau Hajar itu ?"
Aku membaca papan nama di dadanya Rosa anjelita ,dia pasti petugas UKS .
"Aku barusan membereskan sampah bu,dan melihat Sebastian tergeletak begitu saja di tanah"
"Kau ..kau lihat saja akibatnya mengganggu anggota Family...." Family? Apa itu semacam yang geng ditakuti di daerah ini? ,Petugas UKS itu segera merawat Sebastian tapi sorot matanya masih menunjukan ketidaksenangan,aku merasa memang ada sesuatu yang salah di sekolah ini.
***********************************
Aku disuruh pulang saja karena kelas akan dimulai 3 hari lagi saat MOS selesai ,sebagai siswi pindahan aku tidak perlu mengikuti Mos ,di jalan aku masih memikirkan apa maksud family tadi ,tapi kutepis jauh-jauh .
'ah biarlah sana kalau satu gengpun datang toh aku bisa menghadapi mereka' mungkin saat itu kesombongan menguasai nurani ku , menganggap diriku lah paling kuat .
*********************************
3 hari kemudian aku pergi untuk memulai hari pertama ku disekolah itu,kejadian yang lalu sudah tak mau kuingat-ingat lagi ,kejadian sama Vino pun aku berniat minta maaf dan sekaligus memberitahu kalau KTPnya .....hilang......
Alangkah terkejutnya aku saat dipandu ke kelas 11 IPA 2 ...bukan karena wali kelasnya,pak Budi yang penampilannya seperti seorang om-om tapi Sebastian ada disana ...ia duduk dipojokan sendiri sementara yang lain berpasangan ..aku disuruh duduk di samping Sebastian ,alangkah senangnya aku bisa duduk dengan orang yang kukenal di hari pertama .Tapi ...
" Kau ya yang menghajar senior kelas 12 semalam?" Seorang siswa berpenampilan urakan dengan seragamnya itu mendatangiku sambil menenteng sepuntung rokok .Ryanman ,nama itu tertulis di papan nama nya
"Ah jadi ternyata mereka itu super senior di sekolah ini ya?" Aku balik bertanya tapi wajah Ryanman mendekati wajahku .
" Jangan sampai kau ulangi lagi ,untung saja si anak orang kaya itu melindungimu kalau tidak family akan..."
Pakkk....aku menampar wajahnya lalu mendorong badannya menjauh.
"Aku jijik tahu kau bicara seperti itu ,agak jauh saja dari badanmu juga tercium aroma sampah ......"
"hahahhha" tawa siswa kelas ini pecah
"eh Ryan,tak usah sok ngegas kau...kau takutnya sebenarnya tapi kau beranikan biar kelihatan seperti membela anggota family itu" salah seorang siswi perempuan memberikan kata-kata yang cukup membuat Ryanman terdiam sejenak.
"Ah...dikasih hati minta jantung..." mungkin karena terdesak rasa malu Ryanman maju lagi , kini aku bersiap akan menendang jika ia berani mendekat seperti tadi .tetapi ...
"Ehemmmm..." Suara itu cukup membius Ryanman dalam kekakuan ...sekelas yang tadinya ribut kini hening seperti rawa-rawa saja.Vino berdiri di pintu kelas sambil bersandar.
"Tak usah sok jago kau , kaleng-kaleng nya kau ,paham kau?" Vino menatapnya sambil tersenyum mengejek.Bahasanya sungguh ciri khas Medan sekali.
"Hei gimana kabarmu ? Sehat? Yang terakhir itu maaf ya...." Vino melambaikan tangannya ke arahku , aku segera membalas lambaian tangannya .Ryanman memilih mundur perlahan.
"Iya aku juga minta maaf ya"Diluar dugaan padahal aku duluan berniat minta maaf.
"Jangan salah paham aku belum selesai berbicara maksudnya aku minta maaf karena aku harus membalasnya ..."
Ah...anak ini apa ia ingin bertarung melawanku? ,Aku berdiri sambil mengepalkan ke 2 tinjuku .
"Ops ...santai bos ..." Vino tertawa lagi