Blurb
Zay, lelaki biasa yang punya mimpi besar. Datang bersama kakaknya Risi, dari balik gunung Tilongkabila, ke pusat Kota Serambi Madinah, Gorontalo. Disana, sebagai perantau, apapun dilakukan agar bertahan hidup. Sebagai orang-orang ilengi (kebun) yang sejak ditinggal mati orang tua, Zay dan Risi telah terbiasa bekerja kasar. Ditambah kehadiran Togar, loper koran asal Batak, yang terdampar nasib, dan telah berkelana ke pulau-pulau. Pun Tibo, pria kekar keturunan suku Asmat, Papua, yang turut menamah kebisingan rumah. Menciptakan drama kehidupan yang heterogen para bujang rantau.
Persaudaraan, kekompakan, dan kasih sayang persis pertalian darah yang saling melengkapi kehidupan para bujang. Latar kehidupan Zay yang penasaran kematian ayahnya, Togar yang kabur dari panti asuhan, Tibo yang suka mengejar roh leluhurnya, adalah keseruan drama mereka. Apalagi ditambah persoalan cinta. Cinta Zay yang diam-diam pada Sabrina, anak pemilik rumah bujang, adalah satu narasi tak kalah seru dalam perjalanan para bujang rantau.