Aku nyaris seperti orang gila, kawan. Sepuluh menit pertama istirahat kedua kuhabiskan untuk putar-putar kantin The Quart School, yang sudah kubilang di awal, sangat besar. Sampai berpeluh-peluh dahiku dibuatnya. Tambah gila karena aku memasang wajah bingung dan panik.
Mengapa aku melakukan ini kawan?
Aku sekarang sedang mencari kedua temanku, Wahid dan Aram. Tadi kami sepakat untuk ke kantin, hanya saja aku mendadak ingin ke kamar mandi. Jadi Wahid dan Aram pergi duluan. Tak kusangka mereka ternyata tidak menuju ke tempat biasa kami nongkrong.
Kucari ke warung gorengan, tidak ada tanda-tanda keberadaan dua temanku itu.
Kucari ke warung nasi uduk, tidak ada.
Kucari ke warung Sate Madura, tidak ada.
Kucari ke tempat sampah, juga tidak ada.