Gambar hanya ilustrasi, terima kasih DALLE Open AI
Aku tidak jadi ke kantin, sebab ada suara yang memanggil dari arah podium. Suara itu memerintahkan semua murid untuk segera merapat ke lapangan begitu pembagian raport di kelas sudah selesai. Ada pengumuman penting yang harus kami ketahui.
Semua orang sudah tahu pengumuman apa itu.
Hanya ada satu hal lagi yang harus kami dengarkan di hari pembagian raport setelah kami menerima raport masing-masing. Itu adalah pengumuman peraih bintang pelajar Quart School. Sebuah supremasi tertinggi kedua, setelah The Quart School Champions. Bintang pelajar adalah gelar yang bisa digondol oleh pemilik nilai tertinggi dalam satu semester, sementara The Quart School Champions hanya bisa dimiliki siswa dengan nilai tertinggi selama tiga tahun.
Aku bertemu dengan Mei, Lia, Nasri serta Wahid di lapangan. Di sekeliling kami, murid-murid dari berbagai lokal sibuk berspekulasi, siapa kira-kira bintang pelajar Quart School semester ini? Sementara di atas podium, Pak Kepala Sekolah sedang berdiskusi dengan Bapak Wakasek Kurikulum yang terhormat. Sepertinya mereka mendiskusikan soal piala yang tak kunjung datang.
“Lia, menurutmu siapa yang akan memenangkan bintang pelajar kali ini?” tanyaku. Bosan juga menunggu di lapangan.
“Kenapa bertanya padaku,” Lia kelihatan bingung.
“Ya, iseng saja, menurutmu siapa?”
“Sudah pasti aku.” Mei menyodorkan kalimat dengan bangga. Nadanya sangat bangga.
“Tidak ada yang bertanya pada kau,” sahutku pedas.