
Gambar hanya ilustrasi, terima kasih DALLE Open AI
Harus kutegaskan kawan, meski aku memiliki nomor Shiela, aku tidak menghubunginya setiap malam. Tidak, tidak, aku tidak punya keberanian seperti itu. Lagipula, untuk ukuran gadis sependiam Shiela, di-chat setiap hari, pasti akan mengganggunya.
Jadi, kesempatan terbesar kami untuk mengobrol, ya kalau kami ketemu di kantin. Sayangnya kami juga tidak bertemu setiap hari. Kadang waktunya tidak cocok. Oleh karena itu, aku senang sekali bisa bertemu dengan Shiela.
“Halo mbak, kok belum pulang?”
Dia langsung berbalik badan. Dia juga agaknya terkejut melihat aku.
“Loh Azk, kok kamu ada di sini?”
“Yeah, aku baru saja mau pulang saat melihatmu duduk sendirian di kantin, jadi aku datangi. Boleh aku bergabung?”
“Oh tentu. Aku masih lama juga kok. Kopiku baru setengah kuminum.”
Aku meneriaki Paman Pirates, memesan kopi Karibia lalu mengambil posisi duduk di sebelah Shiela.
“Shie, kamu belum menjawab pertanyaanku. Kok kamu belum pulang di jam segini?” tanyaku, ingin tahu.
“Alasan yang sederhana Azk. Lebih menarik mengetahui alasan kenapa kamu belum pulang. Kamu sepertinya baru saja keluar dari tempat persembunyian ya.”