Gambar hanya ilustrasi, terima kasih DALLE Open AI
Meriah kawan. Meriah sekali, seperti namanya, Party Class adalah ajang pesta bagi semua murid Quart School. Sebuah panggung besar dibangun di tengah lapangan. Irama musik berdentum keras sudah diputar sejak tadi pagi. Hiasan-hiasan dimana-mana. Para murid yang biasanya memakai baju seragam, sekarang dibolehkan pakai baju yang tidak formal, baju-baju biasa.
Itulah Party Class.
Tepat pukul 8 pagi, para murid mulai memadati lapangan, menghadap panggung bak hendak menonton konser. Tahun lalu masih ada konser, tahun ini semuanya akan menonton senam. Meski kurang relevan, ini tetap akan jadi tontonan menarik sebab setiap lokal telah berlatih keras untuk mempersembahkan yang terbaik.
Aku datang ke lapangan lima belas menit lebih awal. Sendirian. Kukira aku akan bisa melihat Syifa hari ini, tapi bukannya Syifa yang menampakkan diri, malah Shiela yang berdiri di tengah kerumunan orang.
Ah gadis itu boleh juga.
Kawan, meski terdengar kurang ajar, aku juga merindukan gadis ini. Kami jarang bertemu sekarang, sebab aku sibuk latihan senam bersama yang teman-temanku dan Pak Farhan. Aku juga jarang sekali menghubungi Shiela lewat pesan singkat, sebab aku takut itu mengganggunya. Jadi bertemu dengan dia pagi ini, seperti melepas rindu.
“Hai Shie.”
“Oh hai Azk. Lama tidak jumpa.”
“Tak kusangka aku akan bertemu denganmu di sini.”
“Kamu kira aku ini introvert gila yang hanya mengurung diri di ruang tertutup karena takut keramaiankah?”
“Harus kuakui, tadinya aku berpikir begitu.”