Bukan Badboy Penyelamat Sekolah

Muhammad Azhar
Chapter #79

Mozaik 79 : Adu Mulut Aram dan Bu Hartini Berlanjut


Gambar hanya ilustrasi, terima kasih DALLE Open AI

Hari ini aku memiliki firasat sangat buruk, kawan. Tadi pagi aku bangun dan kulihat biawak berekor tiga yang bisa bicara layaknya manusia. 

(Baiklah, sepertinya leluconku salah genre). 

Maksudku, hari ini ada beberapa pertanda yang membuatku cemas, cerita ini akan semakin memanas. Pertama, hari ini ada jadwal Kelas Agama. Ini adalah kelas agama pertama setelah Party Class. Kau paham maksudku bukan, kawan. Aram sejak tahu bahwa kami kembali kalah dalam lomba senam itu, tidak mau lagi membahas soal itu. Bahkan dia tidak mau lagi membahas semua soal The Class Champions. Padahal biasanya dia paling bersemangat. Aku rasa dia kecewa, dan orang kecewa biasanya hanya menjurus pada dua hal. Pertama dia akan stress, kedua dia akan mengamuk. Aku takut kemungkinan kedua akan terjadi hari ini, apalagi Aram tetap bertahan di kelas, alih-alih kabur dari Kelas Bu Hartini. 

“Tumben Ram, kok kau tidak bolos? Kau kesambet apa? Keracunan makanan?” 

“Ah tidak. Aku menyadari bahwa tindakanku membolos selama ini adalah tindakan menghindar yang pengecut. Aku tidak akan mengulanginya. Kali ini aku akan menghadapi Bu Hartini, face to face dengan berani.”

Dengan berani? Firasatku makin tidak enak, kawan. 

“Assalamualaikum.” 

Bu Hartini masuk ke kelas kami hari ini. Tangan beliau penuh menenteng buku-buku. Sepertinya itu adalah buku tugas agama dari lokal lain. Bu Hartini memang selalu memeriksa perkembangan tugas muridnya secara rutin. 

“Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.” Kami semua menjawab. 

Bu Hartini memandang sekeliling, lalu beliau menatap lurus pada Aram. 

Lihat selengkapnya