
Gambar hanya ilustrasi, terima kasih DALLE Open AI
Kawan, sebelum jam pulang di hari yang sama, kami sudah mendapatkan kabar, siapa yang akan ditunjuk jadi delegasi mewakili Quart School. Eh tepatnya bukan kami secara umum sih, tepatnya adalah aku, Lia dan Nasri.
Jam masuk setelah istirahat kedua hari itu dilewati dengan jam kosong. Tak satupun guru masuk untuk mengajar kelas. Semua guru sibuk rapat dan berdiskusi di kantin, menentukan pilihan baru, mempertimbangkan usulan dan tuntutan dari Aram.
Sekonyong-konyong, seorang murid kelas 10 nongol di depan pintu lokal kami dan bilang. “Kak Nasri dipanggil ke kantor.”
Kami semua kaget, Nasri biasa saja.
“Sama Kak Azka dan Kak Lia juga kata Bapak.”
Kami semua biasa saja, dan Nasri kali ini yang kaget.
“Tunggu, tunggu, kok aku tidak dipanggil?” tanya Mei.
“Eh tidak tahu kak. Itu tadi perintah bapaknya. Saya cuma disuruh memanggil Kak Nasri, Kak Azka dan Kak Lia.”
“Bapak siapa yang menyuruhmu?”