Dua karung yang biasa di digunakan untuk menyimpan beras berukuran besar itu diletakkan dengan kasar oleh dua pria yang kemudian memperhatikan lautan di depannya. Di sebuah dermaga kecil yang sudah tidak terpakai, tersembunyi dan jauh dari keramaian, cocok untuk membuang mayat.
Keadaan gelap dan sepi, sekali lagi dua orang ini memeriksa situasi sebelum mereka menenggelamkan dua karung yang berisi tubuh manusia. Karung pertama berisi tubuh bi Marni yang tak bernyawa. Karung kedua, tubuh seorang gadis yang mulai bisa menggerakkan tangannya.
Bella masih hidup.
“Bagaimana, sudah aman?”
Orang yang ditanya mengangguk, keduanya mulai menggotong karung pertama. Saling memegang kedua ujung karung. Lalu mengayunkannya dan melemparnya dengan kuat agar tenggelam cukup jauh dari tempat mereka.
Perlahan Bella tersadar, sayup-sayup ia mendengar suara deburan ombak, lalu langkah kaki dan dua orang yang berbicara. Tidak peduli rasa sakit yang menggila di tubuhnya. Ia telah siap, dengan gunting kecil yang berada di tangannya, yang berhasil ia ambil diam-diam kemudian disembunyikan di balik belakang celananya ketika Arneta menjatuhkannya setelah memotong rambut panjangnya. Ia beruntung karena selalu memakai kaos longgar jadi apa yang ia simpan di baliknya tidak akan begitu terlihat.
Bella harus cepat keluar dari karung ini, suatu keajaiban ia masih bisa bernapas dengan udara yang tipis yang masih bisa masuk dari serat-serat karung. Dia merasa tubuhnya melayang lalu berayun sebelum sesuatu yang basah menyentuh kulitnya dan membuat luka-luka di tubuhnya terasa semakin perih.
Bella tahu ia berada di dalam air laut.
Dua pria itu memandang puas pekerjaanya. Kemudian pergi menuju mobil yang terparkir cukup jauh.
Bella tidak mempunyai banyak waktu, ia sempat mengambil napas sebelum air menenggelamkannya semakin dalam. Karung dengan cepat menyerap air dan membuat Bella terjebak di dalamnya. Dengan cepat Bella menusukkan guntingnya dan memotong kemudian membuat sayatan panjang. Bella langsung keluar dengan susah payah, tidak peduli dengan keadaan tubuhnya yang terasa semakin sakit.
Yang Bella pikirkan saat ini adalah dia harus tetap hidup, harus bertahan demi mencari tahu tentang peristiwa yang menimpanya dan mencari keberadaan papanya yang ia yakini masih hidup.
Maka dengan seluruh kekuatannya yang tersisa. Dia keluar dari karung tersebut, menggerakkan otot-otot lengan dan kakinya untuk bisa naik ke atas. Dadanya sesak dan dia mulai kehilangan napas ketika akhirnya dia sampai di permukaan.