Wajah itu begitu datar tanpa sedikitpun celah untuk Bella dapat melihat arti dari tatapan Arga terhadap kepergiannya. Namun pancaran sepasang matanya, berubah meredup seperti menyimpan sesuatu yang membuat Bella kembali dilanda gelisah. Dia melirik Christian yang menunggunya di sisi pintu mobil.
Ketika berbalik lagi untuk melihat Arga yang terakhir kalinya. Pemuda itu telah menghilang, membuat Bella merasakan dadanya yang tiba-tiba terasa sakit. Dengan memantapkan langkahnya dan mengatur nafasnya yang terasa sesak, gadis ini menghampiri mobil jemputannya. Mendapat senyuman menenangkan dari Christian, membuatnya yakin ini adalah langkah yang terbaik untuk kembali merebut apa yang menjadi haknya.
Dirinya duduk disebelah Christian. Bella menatap kembali jalanan dan sekitarnya yang memberikannya kenangan termanis dan pelajaran-pelajaran berharga yang dia dapatkan dari dua kakak beradik itu. Christian sudah menyalakan mesin mobil dan Bella sejenak memejamkan matanya mengingat kejadian beberapa bulan lalu yang terlintas kembali di kepalanya. Tangannya mengepal, wajahnya mengeras, tapi usapan tangan Christian di lengannya membuatnya menatap pemuda itu dengan yakin.
“Ayo, kita pergi. Pilot heli tidak bisa menunggu lama."
Bella mengangguk pelan bersamaan dengan mobil yang mulai melaju meninggalkan Andera beserta satu hati yang tertinggal di sana.
Arga masih memperhatikan mobil yang perlahan menghilang dari penglihatannya. Ia teringat obrolannya dengan Arin tadi malam sebelum mereka tidur.
"Memangnya kak Arga nggak mau bantuin kak Bella?" Tanya Arin yang mengkhawatirkan kepergian Bella.
"Tugas aku sudah cukup sampai disini, lagipula dia sudah bersama dengan laki-laki yang menurutnya bisa membantunya."
"Kakak percaya pada laki-laki itu?"
Arga terdiam, pertanyaan itu membuatnya memikirkan sesuatu.
Arga membuang nafasnya dengan berat, sebelum ia memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.
*
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Bella menceritakan semua yang dialaminya kepada Christian. Dan pemuda itu menyimaknya dengan serius. Sebenarnya Bella tidak tahu, langkah pertama apa yang harus ia lakukan untuk mencari Adi. Karena tidak mungkin ia tiba-tiba mendatangi Martina dan menanyakan keberadaan papanya. Ia pasti kembali ke laut tanpa nyawa bila melakukanya.
"Kamu istirahat dulu di tempatku, sementara aku mencari informasi tentang om Adi dari Anya dan Arneta."
"Tapi bagaimana bila mereka curiga dan malah membunuhmu? Aku tidak akan punya pegangan lagi Chris."
Christian mengelus rambut Bella."Jangan khawatir aku tahu caranya."
Saat ini Bella hanya percaya kepada Christian, maka ia mengangguk meskipun perasaan was-was masih ada di dadanya.
Ketika heli mendarat di sebuah atap gedung apartemen berlantai dua puluh, Bella tahu ini adalah perjalanan yang sesungguhnya dari hidupnya. Ketika ia harus menyelamatkan satu-satunya orang yang berharga baginya. Ketika ia harus menjadi kuat, ketika ia harus mampu berjuang untuk mengembalikan hidupnya.