Arga mengecek layar monitor yang memperlihatkan Bella dan Christian yang masih sedang berada di apartemen Jeff. Ia melihat setiap detil pergerakan mereka, tapi sepertinya semua masih terkendali. Jeff masih di kantornya, bekerja seperti biasanya.
Karena tidak ada sesuatu yang harus dikhawatirkan Arga, ia bangkit dari duduknya. Ia berjalan ke arah kamar lamanya. Arga kemudian mengeluarkan satu box besar dari lemari pakaiannya. Barang-barang lamanya ketika ia masih menjadi polisi masih disimpan dengan baik.
Ada borgol yang sering dijadikan Arin mainan, sebuah pisau kesayangannya dan beberapa foto teman-teman satu timnya. Tangannya menyentuh sebuah foto seorang perempuan yang tersenyum dengan sebuah senjata di tangannya.
Itu adalah Sarah Adriana, perempuan yang dicintainya diam-diam.
Waktu itu.
Arga baru saja dipindahkan ke bagian unit pemberantasan narkoba dan obat-obatan terlarang. Ia mengenal Jeff dan Sarah sebagai anggota satu tim yang solid. Mereka bertiga menjadi anggota terbaik dalam setiap tugas yang diberikan kepala kepolisian. Sudah banyak yang mereka tangkap, beberapa gembong narkoba besar dengan hukuman penjara seumur hidup ataupun hukuman mati.
Arga, Jeff dan Sarah sering menghabiskan waktu bersama di waktu istirahat mereka. Ketiganya kadang nongkrong atau sekedar bercengkrama di cafe langganan mereka. Setelah Jeff memutuskan untuk menikahi perempuan pilihannya, ia menjadi jarang berkumpul bersama Arga dan Sarah, sehingga hanya Arga dan Sarah yang sering pergi dan mengobrol berdua.
Sarah lulusan terbaik akademi kepolisian di tempat kelahirannya, Magelang. Gadis manis ini pintar dan lincah. Arga sangat suka berbincang dengannya, Sarah seperti wikipedia berjalan apapun yang ditanyakannya, gadis itu selalu bisa menjawab.
Keduanya semakin dekat, dan Arga merasa yakin dengan perasaannya terhadap Sarah, bahwa ia menyukainya. Tapi Sarah belum menunjukan ketertarikannya kepada Arga, membuat pemuda itu menjadi bimbang untuk mengutarakan isi hatinya. Ia takut Sarah akan membencinya bila Arga mempunyai perasaan yang lebih terhadapnya. Karena Sarah begitu menyayangi Arga dan Jeff sebagai sahabat terbaiknya.
Arga sebenarnya tidak ingin perasaannya mengganggu ikatan persahabatan mereka. Tapi Arga sungguh mencintai Sarah dengan tulus. Ia ingin gadis itu selalu ada bersamanya, ingin selalu mendengar suaranya, ingin selalu melihat senyum manis yang selalu gadis itu perlihatkan kepadanya.
Dan Jeff melihat pandangan mata Arga yang berbeda terhadap Sarah, selalu hangat dan berbinar. Sebagai sahabat ia tentu ingin tahu dengan perasaan Arga sebenarnya. Apakah yang selama ini Jeff duga benar adanya, bahwa Arga menyukai Sarah lebih dari seorang sahabat.
Ketika ada waktu berdua bersama Arga, Jeff tidak membuang waktu untuk memaksa sahabatnya itu berkata jujur.
Mereka masih di ruang loker, membereskan baju seragam dan peralatan operasi mereka.
“Sarah hari ini terlihat berbeda.” Jeff menutup pintu lokernya, menoleh ke arah Arga yang sudah duduk di kursi panjang di belakangnya. Ia kemudian ikut duduk di sebelah Arga.
“Apanya yang berbeda?” Tanya Arga sambil memeriksa tas ranselnya.
“Apa menurutmu Sarah mempunyai pacar tapi tidak mau mengenalkan pada kita?”
Arga menutup resleting tasnya dengan sedikit kuat. “Aku tidak pernah melihatnya bersama laki-laki.”
“Seharusnya dia Sudah punya pacar, dia kan menarik, pintar, tapi memang agak galak sih, tapi Sarah baik banget. Pasti banyak laki-laki yang tertarik dengannya.”
“Dia tidak perlu itu. Dia bisa melindungi dirinya sendiri, lagipula kita kan selalu menemani dia di waktu senggang.”
“Iya tapi kan...”
“Aku buru-buru...”Arga hendak berdiri.
“Tunggu.” Jeff mencekal lengannya, membuat Arga kembali duduk.
“Nggak usah gengsi untuk sebuah perasaan kepada lawan jenis. Aku tahu perasaan kamu Ga...” Jeff menatap Arga dengan tengil.
“Apa maksudmu?” Arga melepaskan cekalan Jeff.
“Kamu menyukainya.”
Arga mengernyit.
Jeff membuang nafas kesal.”Nggak usah sok nggak tahu seperti itu. Kamu harus berterus terang tentang perasaan yang kamu punya untuk Sarah.”