BUKAN CERITA CINDERELLA

memia
Chapter #36

SAMA-SAMA CEMBURU

Selama Arin hidup di rumah peninggalan orang tuanya ini, ia belum pernah menjumpai tamu seperti laki-laki di depannya sekarang. Ia sempat berpikir kalau orang itu salah alamat dan mungkin nyasar.

Ia masih menatap heran, dengan seorang pria yang berdiri di halaman rumahnya. Tinggi, putih, seperti blasteran dari Eropa.

Christian terkesiap mendapati Arin sudah berdiri di depan pintu. Ternyata ketukannya mendapat respon dari pemilik rumah.

"Aku Christian, dan mungkin kamu sudah tahu tentangku dari Bella."

Arin mengangguk, akhirnya ia mengenal salah satu orang yang membuat hidup Bella kacau. Sebenarnya gadis ini tidak terlalu suka penjahat tampan itu mengetahui rumahnya. Tapi tidak mungkin Bella memberitahu alamat rumahnya kepada laki-laki itu kan.

"Aku, perlu bicara dengannya."

Arin belum menyahut, ia takut Christian akan berbuat sesuatu yang membahayakan Bella dan dirinya. Karena Arga sedang tidak ada di rumah.

Dan Christian tahu apa yang sedang dirasakan gadis yang masih belum mempersilahkannya masuk ini, mengingat dirinya bukanlah tamu yang diharapkan kedatangannya.

"Aku minta maaf mungkin mengganggu. Tapi aku benar-benar harus bicara dengan Bella."

Ah kenapa sopan sekali laki-laki ini, membuat Arin tidak percaya bahwa Christian adalah seorang kriminal besar.

"Kak Bella, tidak ada." Arin hendak menutup kembali pintunya tapi Christian buru-buru menahannya.

"Aku memang telah melakukan kesalahan, aku hanya ingin membantu...dengan memberikan informasi yang Bella butuhkan. Dan aku harus mengatakannya langsung padanya."

Arin mungkin masih lugu tapi ia melihat kesungguhan di dalam mata Christian, membuatnya bimbang untuk mempercayainya. Tapi ia masih tidak menyangka, pemuda yang masih berdiri di hadapannya ini berani untuk datang menemui Bella. Padahal bisa saja ia tertangkap karena Arin menghubungi polisi untuk menangkapnya. Mungkin memang ada sesuatu yang penting yang harus disampaikan olehnya kepada Bella.

“Tunggu disini, aku akan memanggil kak Bella.” Tanpa menunggu balasan dari Christian, Arin masuk kembali ke dalam rumah.

Dan Bella sedang memasak ketika Arin sampai di dapur untuk memberitahunya.

“Kak, tebak siapa yang datang?”

Bella berhenti mengaduk sop ayam buatannya.”Siapa?”

“Kak Christian.”

Bella terdiam, sungguh ia belum bisa menemui laki-laki itu untuk saat ini.

Arin mengerti, ia menyentuh lengan Bella. ”Mungkin ada yang ingin dibicarakan. Ingat lho, kita masih membutuhkan informasi tentang om Adi dan tiga perempuan itu.”

Bella menarik nafasnya, sebelum kemudian ia mengangguk.

Christian duduk dengan tidak tenang, ia khawatir Bella benar-benar tidak ingin menemuinya lagi. Tapi mendengar pintu rumah itu terbuka, ia sedikit was-was dan Bella keluar dengan wajah datar dan tidak bersemangat.

“Bella.”

Bella tidak menyahut, ia berdiri dengan tak acuh berjarak dari pemuda itu.

Christian berdiri, mendekatinya “Aku harus memberitahumu sesuatu. Martina akan pindah ke Paris dan sepertinya akan membawa om Adi bersamanya.”

Bella mengerjap dengan terkejut. “Apa maksudmu?”

“Martina sudah lama merencanakan hal ini. Dia merasa bosan tinggal disini dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke Eropa.”

Bella memejamkan matanya, baru saja ia, Arga dan Jeff merencanakan sesuatu untuk membebaskan papanya dari Martina kemarin malam. Sepertinya mereka harus mempercepat semua yang sudah diatur mereka.

Lihat selengkapnya