Christian sedikit sulit untuk menjauh dari jangkauan Arneta, ketika orang yang diperintahkan oleh gadis itu selalu membuntuti di belakangnya.
Seperti saat ini, dari kaca spion mobil miliknya, Christian melihat motor sport yang mengikuti dari apartemennya masih berada di belakang mobilnya. Ia kemudian mencari cara untuk meloloskan diri dari pandangan pengendara motor besar itu.
Setelah melewati lampu merah yang kedua, Christian masuk ke basement parkiran sebuah mall. Ia berputar-putar di tempat parkir itu sebelum mencari tempat kosong untuk memarkirkan mobilnya. Motor itu sempat tertinggal karena ada mobil lain yang keluar dari parkiran dan menghalanginya untuk mengejar Christian.
Dengan cepat Christian turun dari mobil, menyelinap di antara mobil-mobil yang terparkir dan bersembunyi di belakang salah satunya.
Pengendara motor itu melihat mobil Christian sudah terparkir tapi ia tidak melihat pemuda itu. Ia kemudian berputar-putar sebentar sambil mengawasi sekitarnya.
Christian sampai di depan lift dan segera masuk tanpa terlihat oleh pria itu. Ia sempat menghubungi Bella dan Arga, dan begitu keluar dari lift ia sedikit berlari ke arah lobi mall tersebut dan keluar mencari taxi yang biasa menunggu penumpang di depan gedung besar itu.
Christian berhasil sampai di apartemen Jeff tanpa ada orang yang mengikutinya. Sudah tiga puluh menit laki-laki ini menunggu Arga dan Bella bersama Jeff yang kebetulan sedang berada di apartemennya.
Setelah kedatangan dua orang yang ditunggu, mereka segera membahas tentang Arneta dan Christian yang berhasil menyakinkan Martina untuk memindahkan Adi ke rumah sakit.
“Arneta sudah mulai membatasi pergerakan Christian. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mendekati Martina.” Ujar Jeff.
Arga dan Bella masih mendengarkan apa yang Jeff katakan. Mereka mengerti kenapa Christian tidak menemui mereka di rumah Arga dan lebih memilih untuk bertemu di apartemen sahabat Arga itu.
"Kita harus membuat rencana untuk membawa om Adi dari rumah sakit."
"Dan mungkin sedikit menggertak Martina." Jeff melanjutkan ucapan Christian membuat tiga orang di dekatnya langsung menatapnya dengan bertanya-tanya.
"Maksudmu membuat Martina terpancing dan membuatnya kehilangan fokus?" Arga mulai mengikuti.
Jeff mengangguk."Martina perlu keluar dari zona nyamannya agar kita bisa masuk untuk mengobrak-abrik pertahanannya."
"Bagaimana caranya?" Tanya Christian.
"Kita pancing dia dengan memperlihatkan Bella pada mereka." Sahut Jeff.
Arga dan Bella saling melirik setuju, tapi Christian tidak terlalu suka dengan rencana itu. Christian merasa rencana mereka terlalu berbahaya, karena ia mengkhawatirkan Bella. “Apa tidak ada cara lain?"
"Aku pikir ini rencana yang bagus." Sahut Bella dengan tenangnya.
Christian hanya menatap Bella dengan menghela nafas keberatannya.
“Dengan mengetahui Bella masih hidup, mereka akan mengejar dan jika kita bisa menangkap salah satu dari mereka. Kita bisa memanfaatkannya untuk membuat Martina semakin tidak tenang.” Jelas Jeff membuat Christian hanya bisa diam dan mengakui rencana itu cukup bisa diterima.
“Tapi siapa yang akan kita dijadikan umpan pertama?” Tanya Arga.
“Aku bisa memanfaatkan Arneta.” Christian menyahut dengan yakin.
Bella merenung, Anya dan Arneta adalah dua orang yang paling membencinya. Sepertinya Bella siap jika harus berhadapan dengan keduanya sekarang. Sedikit membalas apa yang telah mereka perbuat dulu sepertinya menyenangkan. Dan dengan senang hati ia akan melakukannya. Ketika ia mendapat tatapan khawatir dari Christian, Bella hanya memalingkan wajahnya.