BUKAN CERITA CINDERELLA

memia
Chapter #40

PENGASINGAN ARNETA

Bella masih mempunyai hati nurani dalam memperlakukan Arneta. Setelah mendapat perawatan dari rumah sakit, gadis itu dibawa ke sebuah tempat. Gudang tua tempat Christian dulu ingin mengurung Bella. Sekarang menjadi tempat beristirahatnya Arneta.

Adik dari Anya ini seharusnya berterimakasih kepada Bella yang mengusulkan agar Arneta dikurung di tempat mobil tua ini, bukan di tempat pengap seperti ruang tahanan. Ruangan kamarnya bersih, dengan berbagai fasilitas yang lengkap layaknya sebuah rumah. Arneta pasti betah berada di tempat ini.

“Tadinya aku mau sekalian membawamu ke penjara, tapi mamamu pasti bisa mengeluarkanmu dengan cepat. Jadinya aku hanya bisa membawamu ke tempat ini. Jangan khawatir, aku sudah menyiapkan beberapa bahan makanan agar kamu tidak kelaparan.”

Arneta menatap jijik Bella, wajahnya mengeras masih tidak menerima dirinya menjadi tahanan gadis yang dibencinya. Ia mendengus kesal mendapati dirinya duduk di kursi roda dengan tangan dan lututnya yang terbalut perban dan tatapan tiga orang yang kasihan padanya.

“Semoga kamu betah disini.”

Wajah Bella menghilang bersamaan ditutupnya pintu besi berwarna hitam itu, meninggalkan Arneta dengan wajahnya yang menahan marah.

Arneta mengamati ruangan tempat pengasingan dirinya, memang tidak buruk. Tapi ia tidak bisa lari, sejauh manapun ia melihat, hanya dinding berwarna putih yang menghalanginya. Arneta ingin menjerit, ia menghentakkan kakinya tapi ketika dirasakannya sakit di tulang lututnya, ia benar-benar menjerit.

Arneta bersumpah akan membalas Bella karena telah mematahkan lengan dan lututnya dan mengurungnya disini.

Lihat selengkapnya