"Hai kak! Boleh aku masuk!" Seorang pria yang lebih muda dari Leo tampak menghambur masuk ke dalam kamar Leo.
Dia adalah Aksai adik kandung Leo yang usianya terpaut 5 tahun. Sekarang dia sedang melanjutkan pendidikan kuliahnya yang baru saja menginjak semester 1.
"Untu apa kau tiba-tiba datang kemari?" Dengus Leo dengan suara kesal. Ia pun segera menutup pintu kamarnya dan kembali melangkah pelan menuju ranjangnya, di sana sudah tampak Aksai yang sudah tampak lebih dulu melompat ke atas kasur.
"Aku tadi sempat mendengarkan pembicaraanmu dengan ayah dan ibu, kau mau di jodohkan ya?" Aksai berkata seraya menahan gelak tawanya yang hampir saja pecah.
"Jadi kau tadi menguping? dan datang kesini hanya sengaja ingin mengejekku? Begitu!" Leo menyeringai kemudian membuang muka. Saat ini posisinya sedang duduk di pinggiran ranjang, sedangkan Aksai sedang rebahan.
"Siapa yang menguping, tadi aku tidak sengaja saja dengar, siapa suruh kalian bicara dengan suara keras, katakan padaku, apakah gadis yang di jodohkan padamu itu cantik kak?" Leo tahu adiknya hanya ingin menggodanya saja. Jadi dia enggan untuk menanggapinya.
"Ah..., sudahlah, lebih baik aku mandi saja dari pada harus mendengarkan celotehan darimu!" Leo pun segera beranjak dari duduknya, melangkah ke kamar mandi dengan wajah yang masih tampak di tekuk. Sedangkan Aksai sudah mengubah posisinya menjadi duduk, ia pun tak bisa berhenti terkekeh menyaksikan wajah kakak laki-lakinya yang kelihatan bad mood.
Pluk...
Terdengar sesuatu terjatuh, rupanya tanpa sengaja tangan Aksai menjatuhkan kan sesuatu dari atas ranjang. Pandanganya pun kini jadi teralih, di lihatnya sebuah amplop warna coklat telah tergeletak di lantai.
"Apa ini?" Gumamnya seraya mencoba mengangkat amplop itu dan memperhatikannya dengan seksama. Kemudian tatapannya sejenak teralih pada kamar mandi. Ragu, namun detik berikutnya ia mulai membuka amplop yang kini sudah ada di tangannya.
Ia tahu, amplop itu pasti milik kakaknya, dan membukanya tanpa izin pastilah tindakan yang kurang sopan, untuk itu ia tadi agak ragu, namun karena di dorong rasa penasaran, akhirnya perlahan ia mulai membukanya.
Sebuah foto seorang wanita?
Gumamnya saat melihat isi di dalam amplop tersebut. Kemudian matanya seolah sedang tampak berpikir.
Sepertinya wajah ini tidak asing, tapi dimana ya aku pernah melihatnya?
"Astaga..." Pekiknya saat mulai teringat sesuatu, "ini kan...?"
Sebuah slide bayangan kejadian tadi siang kembali terputar di kepalanya. Tadi siang saat hendak ke kantor untuk menemui kakaknya, Aksai tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang OB yang wajahnya mirip wajah gadis yang ada di foto. Tapi sayangnya OB yang dia temui berpenampilan sebagai pria. Lalu...
Aksai masih tampak berpikir, di saat yang bersamaan suara keran shower kamar mandi pun berhenti mengucur. Menandakan kalo Leo sudah sampai selesai mandi. Dan benar saja, tak lama kemudian keluarlah Leo dari kamar mandi dengan masih berusaha mengeringkan kepalanya dengan handuk.