Bukan Drakor

Eva yunita
Chapter #9

Peraturan kantor

"Tidak apa-apa," Ucap Leo kemudian sesaat setelah sempat terdiam, "Apa kepalamu masih pusing?" Tanyanya kemudian.

Marsya menggeleng pelan sebagai jawaban.

Ternyata dia baik juga.

"Nah, kau pasti ingat kan tadi di lift kau kenapa?"

Ternyata dia tidak sebaik yang ku kira, ia hanya ingin membuatku merasa bersalah karena telah merepotkannya. Sialan.

"Iya pak, sekali maaf kalo saya sudah merepotkan bapak!"

"Nah, itu kau sadar!" Ucap Leo yang membuat Marsya makin senewen.

Ya kan dari tadi aku sudah bilang minta maaf, huh. Maunya orang ini apa sih?

"Sudah ya! Aku mau kembali ke ruangan ku," Kemudian terdengar kursi berderit yang bergesekan dengan lantai, Leo sengaja menggeser kursi saat mulai akan berdiri dari duduknya.

Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba langkahnya terhenti, seperti ada sesuatu yang terlupakan, ia pun membalikan tubuhnya dan kembali berjalan mendekat ke arah Marsya.

"Oya..., aku lupa menanyakan siapa namamu?" Sontak pertanyaan Leo membuat Marsya terperanjat. Mulutnya mengaga sebentar, kemudian segera mengatupkan ya rapat-rapat.

"Mar-sel pak!" Jawab Marsya akhirnya dengan suara terbata. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba saja berdetak begitu cepat saat mata Leo menatapnya dengan tajam dan lekat.

"Apa kau punya hubungan khusus dengan adikku Asai?"

"Apa?"

Marsya kembali terperangah, pertanyaan macam apa itu, pikirannya seketika kacau.

"Mak-sud bapak apa?" Suara Marsya terbata dengan mata yang berkedip dengan cepat karena gugup.

Leo terdiam, matanya terlihat seperti sedang berpikir, "Maksudku, apa kalian berteman?" Leo menyadari mungkin saja pertanyaannya tadi terlalu to the point dan membuat pria yang baginya mirip wanita di hadapannya itu terlihat bingung.

"Oh..., itu, aku juga baru kenal dua hari dengannya pak!" Jawab Marsya polos.

Lihat selengkapnya