Rosnah baru saja duduk di meja kerjanya setelah makan siang. Tanpa diduga Bu Rusmiati yang kemarin datang dan hendak meminjam uang itu kini datang lagi. Wajahnya mengiba. Ia kembali mengutarakan niatnya untuk meminjam uang di koperasi itu.
“Ibu ini bagaimana ya? Saya kan sudah bilang, koperasi ini bukan tempat untuk meminjam uang seperti kepada tetangga atau saudara. Kenapa ibu tidak paham juga?” Rosnah mulai berang.
“Tolonglah, Dik. Saya benar-benar tidak tahu harus pinjam ke mana.”
“Maaf, Bu, saya tidak bisa menolong.”
Bu Rusmiati semakin gelisah. Ia tidak juga beranjak dari tempat duduknya.
“Sebetulnya anak ibu sakit apa? Kenapa sampai kerepotan meminjam uang ke sini? Tidak ada orang lain lagi apa?” Rosnah kembali bertanya dengan sengak.
“Kalau saya punya uang yang cukup, saya tidak akan ke sini, Dik. Saya hanya memohon sedikit kebaikan hati Adik untuk mau menolong saya.”
Rosnah kembali terdiam. Rasanya ia sudah kehabisan kata-kata. Ibu itu terlalu keras kepala menurutnya. Apa pun jawaban dan alasan yang diberikannya, tetap tak bisa membuat ibu itu mengerti.
“Kalau Adik bersedia, tolonglah saya. Adik bisa meminjamkan uang pada saya.”
“Apa?!” Rosnah melengak. “Kenapa jadi berputar-putar begini sih? Tadi ibu bilang mau pinjam di koperasi, sekarang mau pinjam ke saya. Bikin pusing saja.”
“Kalau di koperasi ini saya boleh pinjam, saya akan pinjam, Dik. Tapi kalau tidak, saya minta tolong pada Adik.”
Rosnah mengerling sinis. “Memangnya saya bank, tempat meminjam uang?”
Bu Rusmiati hanya diam dan menunduk.
“Sudahlah, pulang sana. Mengganggu orang saja.”
“Adik tidak mau menolong saya?”
Rosnah hanya diam.
Ibu itu lantas berdiri dan meninggalkan kantor koperasi. Rosnah enggan melihatnya. Ia segera menumpukan perhatian pada pekerjaannya. Siang ini ia harus merekapitulasi pemasukan uang di koperasi. Inilah pekerjaan yang paling tidak disukainya, hitung-menghitung dan memeras otak. Sampai kantor mau tutup dan orang-orang bersiap mengemasi berkas-berkas kerjanya, laporan Rosnah belum selesai juga. Sampai-sampai pimpinan koperasi mendekatinya.