“Minal Aidin ya, Rimbi. Maaf lahir batin,” ucap Ghea yang tiba-tiba menghampiri meja kerjaku.
“Maaf lahir batin juga, Ghe. Makasih ya,” jawabku sambil tersenyum.
“Nanti malam pergi yuk, rame-rame sama anak-anak,” ajaknya.
“Kemana?” tanyaku.