Bukan Lelaki Arimbi

Shinta Larasati
Chapter #18

Kebebasanku Adalah Hakku

Jam menunjukkan pukul 17:45 WIB, semua pekerjaanku di kantor telah selesai, kecuali satu yang membuat jam pulangku tertunda jauh.

"Baru bisa ditake jam tujuh malam, Rim. Talentnya baru bisa datang jam segitu," kata bang Wawan dari bagian Produksi.

Aku menghela napas, "Yah, kalau begitu, malem banget gue baru bisa pulang."

Sambil menunggu, aku merapikan kertas-kertas di meja. Tiba-tiba pesan dari bos muncul di layar ponsel, memintaku menggantikannya dalam meeting pukul 21.30 di Menteng. Aku menatap ponsel, sedikit terkejut dengan jamnya yang tak biasa, tapi aku tak punya pilihan.

Lihat selengkapnya