"Den. Jangan pura-pura lupa. Itu, Ndoro Ayu sudah di depan." Mas Sapar, asisten kepercayaan Ibu Bayu langsung menegur Bayu karena ulahnya yang menggelikan.
"Hah? Mama?" Bayu celingukan.
"Kok, Mas Sapar antar Mama diam-diam, sih?" tanyanya. Langkah kakinya bingung hendak kemana. Mengejar Dara atau menemui ibunya. Hingga dia putuskan menemui ibunya dan mencari tahu maksud kedatangannya.
"Ya udah, Mas. Yuk, nyamperin Mama." Bayu memimpin di depan dan Sapar mengekor di belakangnya. Belum sempat sampai ke lantai bawah, Bayu sudah melihat Mamanya keluar dari lift perusahaan. Langkah kakinya elok, masih seperti masa mudanya dulu dan ... Bayu langsung terdiam saat di belakang Mamanya seorang perempuan muda nan anggun berjalan ke arahnya, ikut serta.
"Ratih," gumamnya. Hatinya mencelos, dia sudah tahu ini pasti alarm bahaya.
***
"Kenapa bengong. Sini, Nang. Putraku sayang." Mama Bayu menyapa dengan pandangan bahagia. Dia melirik cepat wanita di sisinya lalu kembali menengok ke arah Bayu.
"Kapan terakhir kali kalian bertemu? Sudah lama banget, kan?" Bayu mengangguk menjawab pertanyaan Ndoro Ayu lalu mencium tangan ibunya dan memberikan pelukan sayang.