(Bukan) Monster Jahat

Lovenim
Chapter #8

Kinara

Tak butuh waktu lama untuk mengakrabkan diri dengan Kinara, celotehannya kadang terdengar sangat seru dan lucu.

“Kalau bisa milih, kamu mau dilahirkan sebagai apa?” tanyaku padanya, berharap mendapatkan jawaban klise seperti jadi artis terkenal atau seorang tokoh yang hidupnya makmur, tapi jawabannya membuatku tak bisa berkata-kata.

“Pengen jadi Tentara Legiun Prancis, enak gak usah pusing mikirin masalah hidup” jawabnya, sungguh jawaban yang tidak lazim.

Kata-katanya kadang bisa terdengar seperti playboy tukang tebar pesona, tapi kadang juga seperti seorang penyair atau pastor. Setelah kuperhatikan, Kinara memang pandai menulis. Kemarin ia mengirimkan tulisannya padaku dan sejauh yang aku tahu ayahnya juga adalah seorang penulis terkenal, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ia juga bercerita tentang impiannya menjadi jurnalis terkenal, kadang bercerita tentang kakeknya yang seorang komandan militer di masa lampau, tak lupa juga tentang betapa enaknya muffin buatan neneknya yang dikirimkan hampir setiap akhir bulan ke kostnya.

“Serius, Gea! Muffinnya enak banget tau. Setiap kali nenekku bikin, rasanya seperti makan kebahagiaan,” ujarnya dengan mata berbinar. Dan setelah beberapa kali dapat kesempatan untuk mencobanya, aku mengerti dengan apa yang ia deskripsikan sebelum-sebelumnya.

Lihat selengkapnya