BUKAN PILIHAN

essa amalia khairina
Chapter #16

KEJUJURAN

"Apaaa?!"


Wanita dengan tatanan rambut gelung sempurna itu segera beranjak dari sofa, terkejut lepas lalu mendekati anaknya. Mata coklatnya yang di lindungi maskara tebal itu menatap anaknya tajam. "Kamu gila, Revan?!"


"Ma, aku ngelakuin ini karena pikiran aku tuh, buntu! Gak ada cara lain buat aku menolak perjodohan Papa!"


"Masih ada cari lain, selain kamu bebas dari perjodohan itu Revaaaaan....!" Maki Yeisa penuh kesal. "Kamu tahu kan, keluarga kita itu keluarga yang sangat dihargai oleh banyak orang?! Apa jadinya kalau kamu menikah sama wanita yang asal usulnya gak sesuai dengan harapan Papa atau Nama?! Oke. Papa bisa aja nerima. Tapi, Mama..." Gelengnya dengan tegas. "Mama sama sekali gak pernah menerima wanita yang kamu bilang hanya pelayan kopi, terus Ayahnya sakit-sakitan dan parahnya lagi, kamu biayain itu semua untuk dia bisa menikah dengan kamu?! Yang ada dia malah jadi keenakan, Revan!"


"Mama kira, pernikahan aku dengan wanita itu akan selamanya bertahan?" Revan mendesis, dengan gelengan di kepala. "Ma, aku belum siap menikah. Aku gak akan pernah anggap pernikahan itu ada, nantinya. Aku masih bebas melakukan hal yang aku mau, karena semua itu nantinya tanggungjawab dan keputusan aku, bukan Papa yang nantinya mungkin akan ada banyak sekali aturan!"


Yeisa menghembuskan nafasnya sembari mengibas jemari di depan wajahnya. "Terserah kamu! Mama pusing!"


"Nah, gitu dong! Lagipula, uang lima puluh juta gak bakalan habis warisan!" Tandas Revan. 


Yeisa hanya menggelengkan kepala dan berbalik, meninggalkan Revan yang masih berdiri di tempat. Di saat yang sama, ponselnya bergetar. Ia mendapati sebuah panggilan dari Yasmin. "Ada apa dia nelpon?!" Gumamnya. "Halo, ya?"


"Ha-Halo, Mas. Ma-Maaf, aku... aku mau nanya."


"Ya?"


"A-Apa kamu sibuk hari ini?"


"Kenapa?"


"A-Ayahku ingin bicara denganmu, Mas... sebelum acara pernikahan kita minggu besok di gelar."


Revan terhela. "Aku kesana."


Revan segera menutup panggilan dan masih menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. "Ini cuma permainan." Angguknya, sesaat sebelum ia memutuskan untuk pergi. 


Sementara, Yasmin tidak pernah menduga bahwa pernikahannya dengan lelaki itu akan di gelar, tinggal menghitung hari saja. Ia sempat dipertemukan dengan keluarganya. Ayah Revan yang ia sebut sebagai Om Hans setuju dengan pernikahan mereka, sementara Tante Yeisa alias ibu Revan nampak sedikit kurang mengiyakan pernikahan yang katanya harus di gelar mewah karena tamu yang datang bukanlah tamu yang sembarangan. Begitu kata Hans, calon Ayah mertuanya. 


Yasmin telah menceritakan hal tersebut kepada sang Ayah, Lukman. Lukman sendiri tidak menyangka bagaimana bisa dirinya bertemu dengan sosok bernama Revandra, sementara Adrian sendiri ialah seorang lelaki yang kali pertama membuat Yasmin jatuh cinta... 


Sesungguhnya, Yasmin tidak tahu akan di bawa kemana perasaannya sendiri semenjak ia menikah dengan sosok Revandra itu. Sosok yang akan menjadi suaminya, tapi hati masih tertinggal di masa lalu bersama kerinduan-kerinduan yang belum terjawab sampai sekarang mengenai Adrian. 


Yasmin merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus di lakukan. Ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan. Ia hanya bisa berharap bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, dan ia akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya bersama Revan meski tak ada rasa di dalamnya. Atau belum? Batin Yasmin. "Apakah aku akan mencintai lelaki itu?" Gumamnya pada diri sendiri. "Ya, Tuhan... Kenapa semuanya berakhir seperti ini."


Yasmin menyeka sudut matanya yang basah... 

Lihat selengkapnya