BUKAN PILIHAN

essa amalia khairina
Chapter #18

RASA TERSIRAT

Kalau aku mencintai Revan, mungkin aku adalah orang yang paling berkhianat padamu. Tapi, aku tidak bisa terus-menerus bertahan dalam perasaan yang tak semestinya, perasaan dimana semuanya telah usai dan berlalu. Kamu adalah masa laluku, dan dia... adalah masa depanku.


Pernyataan yang Yasmin ingat dari perbincangannya bersama sang Ayah, ialah kalimat terakhirnya. Ia tidak bisa melupakan Adrian, namun lelaki itu sendiri tak lagi bersamanya. Terakhir yang Ia ingat, ketika Adrian mengajaknya pergi dari situasi buruk hingga mereka kecelakaan dan membuat kekasihnya itu koma lantas menghilang tanpa kabar. Apa Adrian masih hidup? Dimana dia sekarang? Batinnya penuh tanya.


Yasmin mengusap kelopak matanya yang basah saat mendengar suara pintu kamar terbuka dan menutup rapat. Ia beranjak dari tepi ranjang lalu mendapati Revan telah pulang usai pergi tanpa kabar, padahal ini bukan jam kantornya. Pikir Yasmin.


"Ka-Kamu pulang selarut ini, Mas?" Tanya Yasmin menyapa.


"Kamu kenapa? Nangis?" Tanya Revan balik dengan nada datar, peduli tak peduli.


Yasmin menggeleng. "Enggak, Mas. Aku... Aku gak apa-apa."


Revan mendesis sembari melipatkan kedua lengan di bawah dada. "Kamu habis ketemu Ayah kamu, lagi?"


Yasmin mengangguk.


"Kenapa gak sekalian aja nginep di sana?"


"Kamu marah, Mas?"


"Apa? Marah?" Revan tertawa dengan gelengan di kepala. "Kamu lupa, dengan surat pernyataan yang sudah kita tandatangani bersama?"


"Mas, tapi kan..."


"Kamu mau pergi kemanapun aku gak peduli." Tandas Revan.


Yasmin terkejut dengan perkataan Revan. Ini adalah kali pertama lelaki tersebut berbicara dengan kalimat serta nada yang begitu dingin seolah tak meninggalkan rasa peduli di dalamnya. Jujur, Yasmin merasa terluka oleh kalimat itu. Atau mungkin, Revan hanya kelelahan. Batinnya. "Aku... siapkan kamu air hangat untuk kamu mandi ya, Mas?"


Lagi, Revan tertawa. "Rumahku sangat modern, semua fasilitas di sini lengkap, termasuk kamar mandi shower air hangat. Jadi tolong, jangan samakan rumahku dengan rumahmu yang gubuk itu."


"Mas..." Yasmin tertelan. "Mas, kamu kenapa? A-Aku belum pernah lihat kamu seperti ini sebelumnya."


Revan berjalan melewati Yasmin dan bergerak menuju wardrobe pakaian kamarnya. "Aku capek. Aku butuh istirahat," Kata Revan.

Lihat selengkapnya