Bukan Selamat Tinggal Yasmin

Sandra Arq
Chapter #3

Penuh Tanya

Kejadian yang menimpa Jody di parkiran pun menimbulkan kehebohan.

"Jody sudah, lo sabar jangan emosi kayak gitu. Kasihan Mbaknya, dia juga sudah minta maaf kan sama lo," nasehat Revo pada pemuda itu.

"Maaf aja gak cukup buat mengganti rugi mobil gue, kalau gak bisa nyetir ya mending gak usah bawa mobil, dasar orang aneh!" Jody menatap tajam gadis itu.

"Jody sudah, lo gak boleh begitu dong sama perempuan. Malu tau dilihat sama orang-orang," ujar Rico menimpali.

"Biarin aja, memang salah dia kok. Hallo Mbak, anda gak budeg kan daripada bengong kayak gitu mending sekarang singkirkan mobil anda dari hadapan saya. Saya gak punya banyak waktu untuk menunggu anda bengong begitu,"

"I...iya maaf," gadis itu kembali memasuki mobilnya, dan menjauhi tempat parkiran. Sikap Jody yang begitu jutek pun menimbulkan reaksi dari banyak orang apalagi melihat kondisi gadis itu yang terlihat begitu pucat, entah apa yang terjadi dengannya.

"Rico lo ingat gak kayaknya gue pernah lihat Mbak itu deh, tapi dimana ya?" ucap Revo dengan bingung."

"Astaga gue ingat Vo, itu kan Mbak cantik yang menolong Jody semalam tapi kok dia ada disini ya?"

"Nah, pantas aja gue kayak pernah lihat mukanya. Parah nih Jody harusnya bilang terima kasih karena pertolongan Mbak itu semalam, malah dia memaki begitu aja karena gak sengaja menutupi jalan dia,"

"Betul banget padahal keadaannya juga masih luka tu Mbaknya karena ulah Jody semalam yang mabuk-mabukan dan menabrak mobil dia,"

"Daripada memperkeruh keadaan mending kita kasih tau Jody deh, biar dia gak semena-mena sama orang yang sudah menolong dia,"

"Iya,"

"Lo duluan aja susul Jody bro biar gue menghampiri Mbaknya, kasihan banget tu habis diomelin sama Jody, gak tega gue lihatnya," ujar Revo.

"Iya Co,"

Revo pun segera menghampiri gadis yang terlihat kebingungan memarkirkan mobilnya itu, melihat kondisinya yang masih syok pun cukup membuat pemuda itu terenyuh.

"Mbak maafkan teman saya ya atas kata-kata pedasnya tadi. Mbak gakpapa kan?"

"Hmm saya gakpapa kok, lagian teman kamu gak salah. Harusnya saya gak parkir di tempat mahasiswa itu,"

"Kalau saya gak salah, Mbak yang semalam menolong Jody kan waktu kecelakaan,"

"Jody?"

"Iya, teman saya yang membentak Mbak tadi yang Mbak anterin ke apartemen dia semalam,"

"Jadi itu anak muda semalam yang pingsan ya?"

"Iya Mbak hehe maklumin aja Mbak, teman saya memang begitu karakternya tapi aslinya baik kok. Bagaimana kondisi kepala Mbak?" tanya pemuda itu melirik perban di kening gadis di hadapannya.

"Saya gakpapa kok cuma luka ringan aja,"

"Syukurlah, oh ya kenalkan Mbak nama saya Revo mahasiswa teknik di kampus ini," pemuda itu mengulurkan tangannya.

"Saya Yasmin Almira, panggil aja Yasmin,"

"Nama yang cantik, secantik orangnya," puji pemuda itu.

Yasmin pun mengerutkan keningnya mendengar ucapan pemuda itu.

"Eh sorry, maksud saya nama Mbak bagus banget hehe. Ya sudah saya kesana dulu ya Mbak, sekali lagi maaf kalau ucapan teman saya menyinggung Mbak,"

"Gakpapa kok,"

"Sampai ketemu lagi ya Mbak," pamit Revo dengan tersenyum bahagia, ia pun sangat kagum karena keramahan gadis itu.

"Cewek kayak gini nih, yang betul-betul perfect sudah sopan, baik dan cantik tentunya," pujinya.

*

Jody menatap kehadiran Revo dengan tatapan sinis, entah apa yang dibicarakan pemuda itu pada gadis yang menabrak mobilnya tadi. Ketidaksukaan pun terlihat di wajah jutek Jody.

"Ngapain lo sok-sok ramah sama Mbak itu, mana senyum-senyum segala lagi,"

"Hmm gakpapa kok, mau tau aja lo,"

"Hhh curiga gue jangan-jangan lo terpesona sama orang itu,"

"Kalau iya memang kenapa? Gak salahkan, orangnya cantik banget, baik juga. Lo tau gak impian gue banget bisa punya cewek kayak tipe Mbak itu,"

"Basi baget omongan lo, orang ngeselin kayak itu apa istimewanya sih,"

Lihat selengkapnya