Bukan Selamat Tinggal Yasmin

Sandra Arq
Chapter #13

Salah Sebut

Jody menatap lekat wajah gadis yang hampir tiga tahun belakangan ini menghilang darinya, kembali perasaan aneh meliputi benaknya saat sosok itu berjalan menghampirinya.

"Cie...cie disamperin, ayo CLBK dong," goda teman-teman Jody.

"Vianka,"

"Kamu apa kabar Jod?" tanya gadis itu ramah. Jody masih tak percaya jika gadis yang pernah mengisi hatinya itu terlihat begitu nyata saat ini. Tak bisa Jody pungkiri sejak Vianka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, waktu yang mereka miliki pun begitu terbatas hingga mereka harus mengakhiri hubungan mereka.

"Aku...,"

"Aku kangen kamu Jod, aku merindukan kamu," Vianka memeluk Jody.

Pertemuan mereka kembali pun membuat teman-teman Jody begitu bahagia. Jody masih tak menyangka jika Vianka akan mengunjunginya kesini, ia membalas pelukan hangat gadis itu tanpa sepatah katapun yang bisa ia ucapkan.

"Kamu kapan pulang?"

"Kemarin Jod, aku sangat bahagia bisa bertemu kamu lagi. Bagaimana kabar om Sultan?"

"Baik, Papa masih sibuk dengan bisnisnya,"

"Kabar Mama kamu? Aku jadi kangen sama Tante, kangen curhat-curhatan kayak dulu," ucap gadis itu membuat raut wajah Jody berubah.

"Jangan bahas dia dihadapan aku Vi, bagi aku dia sudah mati," Vianka terdiam mendengar ucapan Jody. Teman-teman Jody pun memberikan kode pada Vianka tentang keadaan yang sebenarnya.

"Hey daripada kalian berdua cuma berbasa-basi aja mending kita pesan makanan deh, sekalian nih buat merayakan pertemuan Jody dan Vianka lagi sebelum sahabat kita ini melepas masa lajangnya nih, betul gak Jod?" sambar Revo.

"Maksudnya?" tanya Vianka bingung.

"Lo belum tau ya Vi kalau Jody mau...,"

"Hmm Vianka, daripada kamu meladeni mereka mending kita jalan sekarang, sekalian aku juga mau menunjukan sesuatu sama kamu," ajak Jody.

"Tapi Jod,"

"Sudah Vi setujuin permintan Jody daripada dia ngambek nanti, lagian kalian juga perlu nih buat mengobrol berdua sudah lama juga kan gak ketemu," goda Rico.

"Hmm oke tapi gimana mobil aku Jod,"

"Nanti aku telpon orang buat mengambil mobil kamu, kamu ikut aku sekarang," Jody meraih tangan gadis itu, mengajak Vianka ke suatu tempat.

"Have fun ya kalian berdua, kita tunggu kabar baiknya," goda sahabat-sahabat keduanya.

*

Jody mengajak Vianka mengelilingi kota Jakarta, kebahagiaan pun seakan menghampirinya saat berada didekat Vianka. Canda, tawa dan juga ketulusan gadis itu masih saja tak berubah buatnya, walau jarak dan waktu sempat memisahkan mereka.

"Kita mampir ke apartemen aku ya Vi, dari sana pemandangan indah kota Jakarta terlihat semakin indah. Kamu pasti menyukainya, apalagi langit malam sekarang dihiasi oleh bulan purnama,"

"Tapi Jody apa nanti gak ada yang marah nih kalau aku ke apartemen kamu,"

"Siapa yang marah?"

"Pacar kamu, nanti kamu malah berantem lagi sama pacar kamu kalau aku pergi kesana,"

Jody tersenyum menanggapi ucapan Vianka, ia meraih tangan gadis itu dan mengenggamnya erat."Aku gak punya pacar Vi," jawab Jody, ia kembali fokus menyetir mobilnya namun Vianka menatap lekat Jody, saat ribuan pertanyaan memenuhi benaknya.

"Masa sih Jod? Secara kamu kan ganteng tu gak mungkin banget kalau gak ada gadis lain yang mendekati kamu,"

"Gak ada cinta lagi di hidup aku saat orang yang aku sayangi pergi Vi," lirih Jody.

Vianka pun terdiam mendengarnya, ia terlihat menunduk saat rasa bersalahnya kembali menganga. Andai ia tak memutuskan untuk kuliah ke luar negeri mungkin saja ia dan Jody masih berhubungan baik.

"Kamu gak perlu merasa bersalah Vi, aku sudah melupakan masalah kita," Jody mencoba mencairkan suasana.

"Hmm sebentar lagi kita sampai ke apartemen aku, sekalian juga kita dinner bareng ya,"

"Iya" jawab Vianka tersenyum.

*

Tak butuh waktu lama mereka sampai di apartemen, semua menu pun telah tersedia di meja. Jody mengajak Vianka ke balkon apartementnya dan ingin menunjukan pada gadis itu pemandangan malam yang begitu indah dari tempat apartemennya.

"Jody, kok mata aku ditutupin kayak gini sih,"

"Aku mau kasih surprise buat kamu,"

"Surprise apa?"

Lihat selengkapnya