"Jody apa maksud kamu! Kenapa kamu bisa salah dalam menyebutkan nama Yasmin," ucap Sultan dengan tajam.
Jody tersentak menyadari sikapnya itu, pandangan para tamu yang hadir pun mengarah padanya seakan menyayangkan kelakuannya, tak terkecuali Yasmin, gadis itu pun mengingat ucapaƱ Jessica semalam tentang sosok Vianka yang merupakan mantan kekasih Jody yang kembali hadir dikehidupannya.
"Hmm sorry, saya...saya cuma gugup," kilah Jody mencoba menenangkan situasi.
"Jody, jangan mempermalukan Papa dan keluarga calon istri kamu," ujar Sultan mengingatkan.
"I...iya Pa, maaf," sesal Jody.
"Baiklah mas Jody, saya akan mencoba mengulangnya kembali. Perasaan gugup itu hal yang wajar, sekarang mas Jody bisa mendengarkan aba-aba saya," ucap penghulu dihadapan Jody.
"Iya," jawab Jody pasrah.
Jody pun mengutuki sikap cerobohnya, melihat Papanya yang begitu marah pun membuatnya merasa bersalah, tentu masalah besar akan terjadi jika kesalahan yang sama kembali ia lakukan.
"Masih ada waktu kak, buat kak Yasmin membatalkan ini semua. Jessica gak mau pernikahan ini melukai hati kak Yasmin,"
"Kakak gakpapa Jes, apapun yang terjadi kelak kakak yakin kakak pasti bisa melewati semuanya," jawab Yasmin tanpa keraguan, walaupun Jessica memahami ada gurat kekecewaan di wajah Yasmin saat calon suaminya menyebutkan nama gadis lain di hari pernikahan mereka.
Setelah mendengarkan aba-aba dari penghulu di hadapannya Jody terlihat siap untuk mengikrarkan janji suci pernikahannya bersama Yasmin, entah apa mungkin semua ini adalah keputusan yang tepat, namun Jody sendiri tak bisa berbuat apa-apa mengingat kebahagiaan Papanya yang begitu mengharapkan pernikahannya dan Yasmin.
"Aku cuma ingin melihat Papa tersenyum seperti dulu, saat Mama masih bersama kita Pa," batin Jody seraya menatap wajah rapuh itu yang terlihat antusias berbicara dengan besannya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Yasmin Almira binti Tito Setiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" ucap Jody dengan lugas.
"SAH!"
Ucap para tamu yang hadir disana, perasaan lega pun ditunjukan Sultan melihat putranya yang begitu lancar mengucapkan janji suci pernikahannya itu, walau sempat ia kecewa karena kesalahan dalam penyebutan nama Yasmin tapi semua itu tak mengurangi kebahagiaannya.
Yasmin mencium punggung tangan suaminya, dan saat ini ia telah resmi menjadi istri Jody walau ia tahu hanya sebatas status saja.
"Ayo Jody, dicium kening istri kamu," pinta Sultan begitu bersemangat.
"Pa aku,"
"Kamu gak usah malu-malu begitu, Yasmin saja mencium tangan kamu tu," goda Papanya.
Tatapan mereka pun bertemu, Jody menatap lekat wajah Yasmin yang begitu cantik hari ini. Namun ia berusaha menepis perasaannya, walau bagaimana pun pernikahan ini adalah kepalsuan buatnya. Berbeda dengan Yasmin terlihat perasaan lega di matanya setelah melewati acara sakral ini, melihat kebahagiaan dari orang-orang terkasihnya pun membuat Yasmin bahagia, walaupun ia terpaksa membohongi mereka dengan pernikahan kontrak ini.
Jody mendekatkan wajahnya dan mencium kening Yasmin, cukup lama ia melakukan itu. Mau tidak mau harus ia lakukan demi kebahagiaan Papanya.
"Paling gak yang aku lakukan ini bisa memberikan kebahagiaan buat Papa, maafin aku Pa harus membohongi Papa dengan cara seperti ini,"
Semua tamu tak henti memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin baru ini, Jody dan Yasmin pun harus siap menyalami mereka yang tak hentinya berdatangan dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Keduanya pun terpaksa untuk bersandiwara dihadapan para tamu untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.
"Selamat ya Jody dan Yasmin semoga pernikahan kalian langgeng,"
"Terima kasih,"
"Selamat Yasmin, akhirnya kamu menikah juga dengan laki-laki pilihan kamu, semoga kalian segera mendapatkan momongan,"
"Terima kasih banyak ya," ucap Yasmin.
"Hhh sampai kapan sih acara ini selesai, tamunya perasaan gak ada habis-habisnya datang," decak Jody.
"Masih ada klien Papa kamu Jody,"
"Lo ingat ya Yasmin perjanjian kita, ini cuma pernikahan kontrak gak lebih,"
"Iya Jod, kamu perlu khawatir. Terima kasih karena kamu sudah membuat orang tua aku bahagia," ucap Yasmin.
"Terima kasih?"
"Iya walau aku tau ini salah, tapi melihat senyum mereka hari ini membuat aku lega," ucap Yasmin.
"Iya, Papa gue juga sangat bahagia karena lo jadi menantu dia. Gue sampai sekarang masih heran kenapa Papa justru ngotot banget memilih lo untuk menjadi istri gue, padahal Papa tau banget gimana tipe gue," ujar Jody, Yasmin terdiam mendengarnya.
"Saya minta waktunya sebentar buat saudara-saudara sekalian, pertama-tama saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran saudara-saudara sekalian di hari pernikahan putra dan menantu saya ini. Saya selaku orang tua Jody sangat bahagia dengan kelancaran pernikahan ini dan tak hentinya kami meminta doa restunya agar rumah tangga putra dan putri kami selalu langgeng hingga maut memisahkan mereka kelak, selanjutnya Jody dan Yasmin akan berdansa untuk merayakan hari pernikahan mereka ini," ujar Sultan.
Jody dan Yasmin pun terlihat kaget saat laki-laki parubaya itu meminta mereka untuk berdansa dihadapan para tamu, keduanya pun saling pandang dan masih tak habis pikir dengan permintaan beliau itu.
"Berikan tepuk tangan yang meriah buat kedua mempelai," ucap MC acara itu.
Dengan berat hati Jody mengajak Yasmin berdansa, alunan lagu romantis pun terdengar diseluruh ruangan. Rasa canggung pun ditunjukan keduanya saat jarak mereka begitu intens, hingga membuat Jody sendiri bingung, begitu juga Yasmin dengan sikap mereka.