Bukan Selamat Tinggal Yasmin

Sandra Arq
Chapter #20

Mulai Luluh

Dari kejauhan Vianka terlihat kesal melihat perhatian Jody pada Yasmin semalaman ia menelpon Jody, tetapi tak digubris pemuda itu.

"Pantas aja telpon aku gak diangkat rupanya Jody sedang bersama istrinya. Dia bilang cinta mati sama aku, tapi kenapa dia lebih memilih bersama perempuan itu," dengus Vianka.

Vianka mencoba menghubungi Jody kembali, ia begitu kesal saat mendengar kabar Jody akan pergi ke Puncak bersama Yasmin.

"Aku harus berbicara dengan Jody, aku gak mau dia semakin dekat dengan perempuan itu,"


*

Perjalanan ke Puncak

"Jody ponsel kamu berbunyi," ujar Yasmin melihat pemuda itu mengabaikan ponselnya.

"Biarin aja karena jalanannya macet nanti kita kemalaman sampainya,"

"Siapa tau penting Jod, kamu angkat dulu aja telponnya," pinta Yasmin.

"Kamu bawel banget sih," omel Jody seraya meraih ponselnya.

Jody terdiam saat tau Vianka yang menghubunginya, ia pun melirik Yasmin yang terlihat mengerutkan kening menatapnya.

"Siapa?"

"Hmm teman,"

"Angkat aja Jod,"

"I...iya hallo,"

"Hallo sayang aku mau bertemu sama kamu sekarang, kamu lagi dimana?"

"Vi aku...aku lagi di jalan," jawab Jody seraya menatap Yasmin.

"Jody kamu lagi sama istri kamu kan? Aku dari semalam menelpon kamu, tapi ponsel kamu gak diangkat. Jangan bilang kamu sudah jatuh cinta dengan istri kamu itu, kamu tega banget ya sama aku,"

"Vianka nanti aku telpon lagi, aku sedang di perjalanan sekarang,"

"Jody aku gak mau tau, aku butuh kamu sekarang! Kamu bilang akan selalu ada buat aku, tapi ternyata kamu cuma mempermainkan aku aja. Aku sudah tau kamu sedang pergi ke Puncak bersama istri kamu itu,"

"Vianka yang aku lakukan ini demi Papa, aku gak bisa menolak permintaan Papa," jelas Jody.

"Pokoknya aku gak mau tau sekarang kamu temui aku di tempat biasa, aku akan sangat marah sama kamu kalau kamu gak datang," ancam Vianka.

"Hallo Vianka," Jody mendesah frustasi saat Vianka menutup ponselnya.

Yasmin kembali mengerutkan kening menatap suaminya yang terlihat kesal.

"Apa yang terjadi Jod?"

"Hmm gakpapa,"

"Kalau memang penting kamu bisa menemui teman kamu itu apalagi kita perginya lumayan lama nanti,"

"Ini sudah macet Yasmin, aku gak mau kita sampai Puncak kemalaman,"

"Aku gakpapa Jod, aku akan menunggu kamu di halte sana kebetulan di sana ada Minimarket. Aku juga mau belanja buat keperluan kita nanti,"

"Tapi Yasmin,"

"Sekarang kamu temui aja teman kamu mungkin ada masalah penting yang ingin dia bicarakan sama kamu," ucap Yasmin.

"Nanti aku jemput kamu di halte, tapi kamu jangan kemana-mana karena aku gak akan lama. Kamu pegang aja dompet aku buat belanja,"ujar Jody seraya memberikan dompetnya pada Yasmin.

"Gak usah Jod, aku bawa uang kok,"

"Yasmin sudah deh kamu itu istri aku, jadi uang aku juga uang kamu. Aku pergi dulu pokoknya kamu jangan kemana-mana sebelum aku kembali," pinta Jody seraya mencium kening Yasmin, gadis itu pun terdiam saat Jody memperlakukannya seperti ini.

"Aku pergi ya,"

"Kamu hati-hati di jalan,"

"Iya kamu harus ingat pesan aku tadi,"

"Iya Jod," jawab Yasmin dengan memandangi kepergian suaminya.

Yasmin segera menuju ke Minimarket untuk membeli berbagai kebutuhan mereka, ia mengingat ucapan mertuanya mengenai keinginannya untuk mendapatkan cucu. Rasa bersalah kembali meliputinya mengingat pernikahan kontrak yang sangat memberikan harapan besar bagi orang-orang di sekitar mereka.

Lihat selengkapnya