"Ya Tuhan, Jody...Jody kamu kenapa? Tangan kamu kenapa bisa kayak gini," Yasmin meraih tangan Jody, namun Jody menepis tindakan Yasmin itu dengan menatapnya tajam.
"Kamu gak usah memperdulikan keadaan aku Yasmin,"
"Kamu kenapa Jod? Apa kamu marah sama aku?"
"Iya! Aku marah sama kamu. Aku membenci kamu Yasmin, kamu gak pernah bisa mengerti perasaan aku. Kenapa kamu membiarkan mantan kamu itu kesini? Kamu sengaja memberikan alamat Villa ini ke Fadel dan mengacaukan semuanya. Apa kamu gak berpikir, bagaimana tanggapan Papa kalau tau menantunya gak lebih dari seorang gadis murahan yang masih berhubungan dengan mantan kekasihnya!"
"Jody apa maksud kamu? Kenapa kamu berbicara seperti itu tentang aku, aku sama sekali gak memberi tau Fadel alamat Villa ini, tapi dia...,"
"Dia apa Yasmin! Semua sudah terbukti, dia menyusul kamu ke sini. Siapa lagi yang memberikan alamat ini selain kamu, kamu gak usah munafik!" Jody memukul dinding disampingnya dengan emosional.
Yasmin pun terdiam menatap kemarahan pemuda itu, ia tak bisa berbuat apa-apa saat emosi Jody begitu tersulut, untuk menjelaskan apapun juga percuma ia lakukan.
"Aku tau kamu sedang emosi sekarang, aku gak mau penjelasan aku justru akan membuat kamu semakin marah Jod. Biar aku ambilkan obat merah buat kamu,"
Jody segera meraih tangan Yasmin dan menghentikan tindakan gadis itu.
"Berapa jumlah uang yang sudah dia berikan buat kamu Yasmin!"
"Jody kamu ngomong apa?"
"Aku tanya sama kamu berapa besar jumlah uang yang sudah di berikan laki-laki itu sama kamu! 50 juta, 100 juta atau lebih dari itu," Jody mencengkram tangan Yasmin hingga membuat gadis itu meringis karena perbuatannya.
"Jody sakit, aku...aku gak ngerti apa maksud kamu? Kamu sudah salah paham Jod,"
"Yasmin sekali lagi aku tanya sama kamu, berapa uang yang sudah di bayar Fadel untuk membeli kamu sampai kamu sendiri terlihat pasrah kalau berada di dekat dia! Kamu pikir aku gak bisa melakukan itu juga sama kamu," Jody mendorong Yasmin ke dinding hingga Yasmin cukup syok saat pemuda itu menciuminya dengan paksa.
"Jody aku mohon lepasin, kamu sudah menyakiti aku," tangis Yasmin.
"Kamu pikir aku gak bisa melakukan yang lebih dari apa yang sudah dilakukan Fadel sama kamu, sampai kamu rela menyerahkan diri kamu buat dia! Aku juga bisa membayar kamu Yasmin bahkan dengan uang yang lebih besar dari itu,"
"Jody lepasin! Kamu sudah salah paham. Aku mohon lepaskan aku," teriak Yasmin saat Jody merobek pakaiannya, posisi Yasmin pun semakin terjepit saat ini. Jody kembali mengunci bibir Yasmin dan membawa gadis itu ke tempat tidur, teriakan Yasmin pun tak digubris olehnya. Jody seperti orang yang sedang kehilangan akal, entah apa yang di pikiran olehnya. Yasmin seakan melihat sisi yang berbeda dari suaminya saat emosi dan kemarahan tengah meliputinya.
"Jody aku mohon jangan, jangan lakukan itu Jod. Aku mohon," pinta Yasmin mencoba menutupi tubuhnya.