Jessica terlihat bahagia saat nama Yasmin tertera di layar ponselnya setelah beberapa hari ini Yasmin tidak menghubunginya, namun perasaanya diliputi kecemasan saat mendengar isakan Yasmin dari sebrang sana, entah apa yang terjadi dengan Yasmin hingga orang yang begitu ia sayangi itu terdengar begitu sedih.
"Hallo, kak Yasmin kenapa?" tanya Jessica heran.
"Jes, Kakak mau ngomong sama Kamu," lirih Yasmin.
"Kakak mau ngomong? Aku siap mendengarnya. Kakak baik-baik aja kan, apa Jody menyakiti Kak Yasmin disana?" tanya Jessica mulai cemas saat kesedihan Yasmin bisa ia rasakan, tak ada tanggapan dari sebrang sana hanya terdengar helaan nafas Yasmin yang begitu berat hingga Jessica memahami jika sesuatu terjadi dengan Kakaknya itu.
"Kakak cerita sama aku, siapa tau aku bisa membantu,"
"Jody Jes, Jody," jawab Yasmin terdengar gugup.
"Jody kenapa Kak? Apa dia bersikap kasar lagi dengan Kak Yasmin atau dia melakukan tindakan KDRT sama Kakak. Sekarang Kak Yasmin cerita sama aku biar nanti aku laporkan dia sama Mama, Papa dan Om Sultan,"
"Dia sudah merenggut apa sudah aku jaga selama ini Jes. Jody sudah mengambil apa yang menjadi harta paling berharga di hidup aku,"
"Ja...jadi kalian, Ya Tuhan apa Jody melakukan itu secara paksa dengan Kak Yasmin? Bukannya dia sendiri yang bilang kalau dia sangat membenci Kakak dan gak akan pernah menyentuh Kak Yasmin,"
"Aku takut Jes, aku takut dengan masalah yang akan aku hadapi ke depannya. Aku gak tau sampai kapan aku bisa bertahan, aku gak mau orang-orang di sekitar aku semakin terbeban karena keadaan aku,"
"Kakak sabar, aku tau gimana karakter Jody semoga dia bisa mempertanggung jawabkan semuanya Kak. Aku berharap Jody melakukan semua itu karena dia memang sudah membuka hatinya buat Kak Yamsin bukan karena nafsu semata sebab yang aku tau Jody masih menjalin hubungan dengan Vianka. Aku gak mau dia cuma mempermainkan Kak Yasmin,"
"Kakak cuma gak mau dengan kejadian ini, semakin banyak orang yang mengasihani Kakak. Kakak gak bisa berbuat apa-apa melihat kemarahan Jody semalam, Kakak gak ngerti Jes kenapa Jody bersikap seperti itu. Harusnya dia gak melakukan hal itu sedangkan dia sendiri sudah berjanji gak akan ada hubungan layaknya suami istri di pernikahan kami, tapi setiap Jody bertemu dengan Fadel, dia selalu melampiaskan kemarahannya dengan Kakak. Kakak bingung Jes terlalu banyak masalah yang harus Kakak hadapi," ujar Yasmin terdengar menyerah.
"Kak Fadel? Jadi Kak Fadel menyusul Kak Yasmin ke Villa dan dia bertemu Jody,"
"Iya, ini bukan kali pertamanya Jody semarah itu dengan Kakak, yang buat Kakak gak habis pikir dia sampai menyakiti dirinya sendiri. Kakak sudah berusaha menjelaskan dengan Jody, tapi dia gak mau mendengarnya. Kakak bingung Jes, kenapa semuanya semakin rumit harusnya Kakak menolak pernikahan ini, harusnya Kakak gak menjadi beban buat orang lain dan keluarga kita,"
"Kakak jangan berbicara seperti itu. Jessica yakin di setiap masalah yang Kakak hadapi semua ada hikmahnya karena Tuhan sangat menyayangi Kak Yasmin. Kakak gak sendirian karena ada Jessica, Mama, dan Papa yang akan selalu ada buat Kak Yasmin. Kakak juga harus yakin kalau penyakit Kak Yasmin akan segera sembuh asal Kak Yasmin gak putus asa. Jessica akan selalu mendoakan semoga Jody bisa berubah dan mulai membuka hatinya buat Kak Yasmin dan mempertanggung jawabkan perbuatannya sama Kakak. Kak Yasmin harus kuat karena yang Jessica tau Kak Yasmin orang yang gak pernah menyerah,"
"Apa mungkin Kakak bisa sembuh Jes sedangkan kondisi Kakak akhir-akhir ini semakin menurun. Beberapa kali Kakak mimisan dan juga muntah disini, Jody juga cukup kaget melihat keadaan Kakak. Apa dia akan menerima kekurangan Kakak Jes? Andai dia tau penyakit Kakak, apa justru dia akan memutuskan untuk meninggalkan Kakak Jes,"
"Kak Yasmin jangan putus asa, menurut aku justru Jody yang sangat rugi kalau menyiakan istri kayak Kakak. Mungkin sekarang cinta itu masih terlalu jauh buat kalian, tapi aku yakin sekuat apapun kebencian yang diberikan Jody terhadap Kak Yasmin semua itu akan runtuh dengan sendirinya kalau ketulusan Kakak bisa dia rasakan. Jessica cuma bisa mendoakan yang terbaik buat Kakak, Kak Yasmin harus sabar apapun masalah yang Kakak hadapi jangan segan buat menghubungi Jessica, aku pasti akan selalu ada buat Kak Yasmin,"
"Terima kasih sayang,"
"Jessica tau mungkin saat ini Kak Yasmin masih syok dengan kejadian itu, Jessica berharap Kak Yasmin tetap berpikiran positif pasti ada rencana indah yang sudah di siapkan Tuhan untuk Kak Yasmin,"
"Kakak beruntung punya kamu Jes,"
"Jessica yang beruntung karena memiliki Kak Yasmin, karena Kak Yasmin selalu memberikan semangat buat Jessica, seberat apapun beban yang Kakak hadapi akan terasa ringan kalau kita pasrah kan semuanya kepada Tuhan. Aku, Kak Fadel, Mama dan Papa gak akan berhenti buat mencari pengobatan terbaik buat Kak Yasmin. Aku ingin melihat Kakak lebih lama lagi dan memberikan Mama dan Papa cucu, tetap semangat ya Kak, Jessica sayang Kak Yasmin," lirih Jessica.
"Kakak juga sayang, terima kasih,"
"Iya jaga kesehatan ya Kak, jangan lupa minum obatnya,"
"Iya," Yasmin menutup telponnya, kembali air matanya berlinang mengingat harapan besar dari Adiknya, andai ia masih diberikan kesempatan hidup lebih lama lagi, tentu ia ingin membahagiakan orang-orang yang ia sayangi.
"Andai kesempatan itu masih ada untukku, Aku masih ingin hidup bersama mereka lebih lama lagi Tuhan. Aku masih ingin melihat tawa kebahagian dari orang-orang yang aku sayangi" harap Yasmin.