Vianka menatap tajam kehadiran Jody dan Yasmin di halaman Villa, gadis itu begitu marah melihat kemesraan mereka yang tak biasa tentu saja ia membenci situasi seperti ini saat Jody tak main-main dengan ucapannya untuk meninggalkannya dan memilih istrinya itu.
"Vianka," ujar Jody cukup kaget saat gadis itu menghampirinya.
Plak
Tamparan pun melayang di pipi Yasmin yang membuat Jody tersentak karena sikap gadis itu pada istrinya.
"Vianka apa yang kamu lakukan!" Jody menepis tangan Vianka agar menjauhi istrinya.
"Kamu masih nanya aku kenapa? Aku bersikap kayak gini karena perempuan sialan ini Jod," umpat Vianka.
Jody memeluk Yasmin mencoba menghindari istrinya itu dari amukan Vianka, ia terlihat cemas karena pipi Yasmin memerah akibat tamparan Vianka.
"Sayang kamu gakpapa?" tanya Jody dengan khawatir seraya mengusap pipi Yasmin.
"Aku gakpapa,"
"Kamu keterlaluan Vi! Kenapa kamu harus bersikap seperti ini dengan Yasmin kalau kamu mau marah kamu marah aja sama aku!"
"Pikiran kamu sudah di cuci sama dia Jody! Lihat istri kamu itu dia gak pantas buat kamu. Kamu sendiri yang berjanji akan menikahi aku setelah menceraikan perempuan ini, tapi ternyata kamu lebih memilih dia. Hey Mbak harusnya Anda tau diri, Anda itu gak pantas buat Jody," ujar Vianka semakin emosional.
"Vianka cukup! Jangan pernah kamu menghina istri aku. Dia gak seburuk yang kamu pikirkan,"
"Kamu membentak aku Jod? Apa kamu lupa kalau kamu begitu membenci dia selama ini bahkan kamu sendiri yang bilang akan menceraikan Yasmin dan menikahi aku!"
"Aku minta kamu diam Vi! Jangan sampai kesabaran aku habis karena sikap kamu ini. Keputusan aku sudah bulat, aku gak akan pernah menceraikan Yasmin. Aku minta kamu pergi dari sini, aku bisa laporin kamu ke polisi karena sudah menganggu kenyamanan keluarga aku," ancam Jody.
"Hhh kamu ingin melakukan itu semua demi perempuan sialan ini, hebat banget lo Yasmin gara-gara lo Jody berpaling dari gue," Vianka mendorong Yasmin dengan kasar.
Yasmin tak diam saja, ia menepis tangan Vianka yang hendak menamparnya tentu ia sudah tak tahan mendengar semua makian Vianka terhadapnya terutama sikapnya ini.
"Saya minta maaf sebelumnya, kamu dari keluarga yang terhormat bukan? Apa pantas gadis yang berasal dari keluarga terhormat bersikap seperti ini dengan menggangu suami orang lain," ujar Yasmin lugas
"Maksud lo apa!"
"Fisik kamu sempurna, kamu juga dari keluarga terpandang. Kamu pasti bisa mendapatkan laki-laki mana pun juga yang kamu mau, tapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya harusnya kamu mengerti kalau suami saya sudah memiliki istri, tentu kamu gak mau kan kalau di cap sebagai wanita penggoda suami orang," ujar Yasmin seperti tamparan keras bagi Vianka. Gadis itu pun semakin berang mendengar ucapan Yasmin yang membuat telinganya panas.
"Hey gue gak butuh nasehat dari lo ya! Memangnya lo siapa berani banget mengatur kehidupan gue,"
"Saya istri sah Jod! Kalau memang kamu mau dianggap sebagai wanita bermoral tentu kamu tidak akan merusak hubungan rumah tangga saya dan suami saya," ucap Yasmin lugas.
"Lo berani sama gue,"
"Vianka aku minta stop! Kamu sudah sangat keterlaluan, aku sudah memutuskan semuanya jadi aku minta sama kamu jangan menganggu hidup aku dan istri aku lagi,"
"Jody tapi kamu gak bisa memutuskan aku secara sepihak,"
"Keputusan aku sudah bulat Vi perlu kamu tau aku gak akan pernah menceraikan Yasmin, aku mencintai dia. Aku akan tetap mempertahankan pernikahan kami, paham kamu!"
Jody tak bisa menahan lagi kesabarannya, ia menarik tangan gadis itu dengan kasar dan membawa Vianka keluar dari pagar Villa mereka, melihat sikap semena-mena Vianka terhadap Yasmin membuat Jody begitu emosi, entah kenapa gadis itu harus bersikap nekat dengan membuat keributan di Villa miliknya.
"Jody lepasin aku!" ringis Vianka saat cengkaraman Jody semakin erat hingga ia sendiri tak bisa berbuat apa-apa.
"Jody sakit,"
"Aku peringatkan sama kamu jangan pernah menyakiti Yasmin lagi! Aku gak akan memaafkan kamu kalau kamu melakukan tindakan seperti tadi, aku pernah melakukan kesalahan besar dengan mengabaikan istri setulus Yasmin dan aku gak mau kesalahan yang sama kembali terjadi,"