"Sayang kamu tau sendiri apa yang sudah Vianka lakukan sama kamu," ujar Jody mengingat perbuatan Vianka pada Yasmin kemarin.
"Aku gakpapa sayang, aku dan Vianka sama-sama perempuan. Aku bisa memahami perasaan dia, Vianka pasti terluka karena orang yang dicintainya pergi meninggalkannya,"
"Mbak Yasmin memang wanita yang sangat baik. Lo beruntung Jod punya istri seperti Mbak Yasmin," ujar Revo kagum.
"Tapi gue gak mau kedatangan gue ke sana membuat Vianka jadi besar kepala,"
"Gue paham maksud lo Jod setelah lo membujuk Vianka, lo bisa pulang dan gak perlu berlama-lama di sana untuk saat ini cuma lo yang bisa membantu Vianka. Gue masih gak habis pikir kenapa Vianka bisa senekat itu, cinta memang sudah membutakannya sampai dia sendiri bertindak di luar akal sehatnya," keluh Revo mengingat sikap Vianka.
Tak butuh waktu lama mereka pun bergegas menuju ke rumah sakit, tangan Jody terus mengenggam jemari Yasmin seakan meyakinkan istrinya itu jika keadaan Vianka akan baik-baik saja. Ada sesuatu yang menyentil hati Jody melihat ketulusan istrinya, jika mengingat perbuatan Vianka pada Yasmin membuatnya sangat kecewa dan istrinya itu masih berbesar hati untuk menjenguk Vianka.
"Kamu tunggu di sini aja sayang, aku gak mau Vianka melakukan hal yang buruk saat melihat kamu. Aku gak akan lama," ucap Jody seraya mencium kening Yasmin.
"Hmm iya sayang,"
Teriakan pun terdengar dari ruangan Vianka yang cukup mengagetkan mereka, Yasmin memandangi gadis itu dari balik kaca yang terlihat begitu menyedihkan.
"Dokter dimana pacar saya sekarang. Saya butuh Jody, saya gak mau dia pergi!" teriak Vianka histeris.
"Mbak tenang, saya harap Mbak bisa mengendalikan diri. Luka di tangan Mbak belum sepenuhnya pulih akan berakibat fatal jika Mbak bersikap seperti ini,"
"Saya gak peduli dokter! Saya baik-baik saja yang saya butuhkan hanya Jody, calon suami saya. Wanita penyakitan itu sudah merebut Jody dari saya, Yasmin sudah merebut Jody dari saya," ujar Vianka terus memaki Yasmin.
"Vianka aku minta cukup! Kamu jangan bersikap seperti anak kecil," teriak Jody saat mendengar ucapan gadis itu. Vianka pun tersentak melihat kehadiran Jody di ruangannya, ia beranjak dari ranjang rumah sakit dan memeluk Jody erat.
"Jody sayang, kamu sudah datang buat menjemput aku kan. Kamu datang ke sini untuk meminta aku kembali sama kamu kan sayang," ujar gadis itu histeris.
"Lepasin aku Vi! Aku sudah bilang kan sama kamu hubungan kita sudah selesai. Aku mohon jangan bersikap seperti ini, kamu juga harus pikirkan kondisi kamu dan orang tua kamu,"
"Yang aku butuhkan cuma kamu Jod, kamu masih ingat kan janji kamu buat menikahi aku. Kamu bilang akan menceraikan Yasmin, kamu pasti akan menepati janji kamu kan," lirih Vianka
"Keputusan aku sudah bulat Vi, aku sudah menikah dan aku mencintai istri aku. Aku minta kamu bisa melupakan aku, aku gak mau mengulangi kesalahan yang sama karena saat ini ada hati yang harus aku jaga. Aku gak mau menyakiti Yasmin untuk kedua kalinya,"
"Kamu gak boleh bersama wanita penyakitan itu! Kamu cuma milik aku Jody, aku gak bisa hidup tanpa kamu lebih baik aku mati kalau kamu bersama dia,"
"Vianka kamu dengar aku! Kamu itu cantik, kamu juga sempurna dan berasal dari keluarga yang terhormat. Kamu pasti bisa mendapatkan laki-laki mana pun juga yang kamu mau bahkan laki-laki yang jauh lebih baik dari aku. Aku gak bisa berhubungan lagi sama kamu Vi karena aku mencintai Yasmin. Aku minta kamu mengerti jangan bersikap seperti ini sudah cukup kamu menyakiti diri kamu. Aku akan tetap bersama Yasmin maafin aku," ujar Jody.
"Kamu tega Jod, kamu bilang sangat mencintai aku. Kamu berjanji akan menikahi aku dan menceraikan istri kamu itu, aku sudah lama menunggu kepastian kamu. Aku selalu sabar selama ini, tapi kenapa kamu harus bersikap seperti ini dengan aku,"
"Maafin aku Vi ini yang terbaik buat kita, aku akan lebih berdosa lagi kalau kembali menyakiti perasaan Yasmin,"
"Jody kalau aku gak bisa memiliki kamu, aku pastikan wanita itu juga gak akan memiliki kamu! Aku gak akan membiarkan Yasmin bahagia di atas penderitaan aku, dia sudah merebut kamu dari aku. Dia sudah menghancurkan hidup aku, kamu ingat Jody aku akan membalas semua perbuatan kalian, aku akan membuat Yasmin menderita," ancam Vianka.
"Aku minta kamu mengerti Vi sekuat apapun kamu berusaha mematikan perasaan aku, aku akan tetap memilih Yasmin dan asal kamu tau aku gak akan pernah membiarkan kamu melukai istri aku," ujar Jody dengan tegas, ia pun berlalu meninggalkan Vianka yang membuat gadis itu kembali histeris karena sikapnya.
"Jody jangan pergi! Jody aku butuh kamu, aku mohon jangan pergi," teriak Vianka hingga dokter dan suster mencoba menenangkannya.
Jody keluar dari ruangan Vianka dengan raut letihnya, ia menatap Yasmin yang terlihat sedih. Jody pun sangat memahami perasaan istrinya itu saat ini.
"Sayang," Jody menghampiri Yasmin dan memeluknya.
"Maaf sayang semua ini terjadi karena aku," sesal Yasmin.
Yasmin pun tak bermaksud untuk menyakiti Vianka karena kehadirannya di hidup Jody, entah sampai kapan cobaan ini akan berhenti menguji kehidupan rumah tangga mereka.
"Semua akan baik-baik aja sayang, aku gak akan membiarkan siapa pun juga melukai kamu dan merusak kebahagiaan kita," Jody mencoba menenangkan Yasmin yang masih cukup syok saat ini.
"Aku minta maaf Tuhan andai kehadiran aku di hidup Jody menyakiti hati orang lain, aku ingin semuanya berjalan dengan baik-baik saja tanpa harus menyakiti siapapun juga," batin Yasmin
SKIP
Jody terlihat fokus menyetir kendaraannya sesekali ia melirik Yasmin yang lebih banyak diam dari biasanya. Ia pun memahami apa yang dipikirkan oleh Yasmin, Jody meraih jemari istrinya itu dan menggenggamnya hingga Yasmin beralih menatap suaminya itu.
"Kamu gak perlu memikirkan Vianka sayang, aku gak mau ucapan dia membuat kamu kembali sedih,"