Bukan Selamat Tinggal Yasmin

Sandra Arq
Chapter #39

Teror Sang Mantan Kekasih

Tatapan Sultan terus tertuju pada Jody dan Yasmin, keduanya terlihat bingung menjawab pertanyaan beliau.

"Pemaksaan apa maksudnya Jody?"

"Hmm gak ada pemaksaan apa-apa kok Pa, dasar aja Jessica sok tau," kilah Jody seraya melirik gadis itu.

"Jody gue bukan sok tau ya karena memang benar kan waktu di Puncak lo melakukan," ucap Jessica tertahan saat Jody menutup mulutnya.

"Sayang, kamu cerita sama Jessica soal kejadian waktu itu?" bisik Jody pada istrinya itu.

"Maaf ya sayang karena waktu itu aku sangat butuh teman buat curhat," ujar Yasmin merasa tak enak dengan suaminya.

"Hmm...hmm," Jessica mencoba berteriak tapi Jody tak memberi kesempatan pada gadis itu apalagi tatapan Papanya semakin terlihat curiga.

"Jody apa yang kamu sembunyikan dari kita semua, pemaksaan apa maksudnya?" selidik Sultan semakin penasaran.

"Eh, bukan apa-apa kok Pa, itu...itu pemaksaan waktu berlibur ke Puncak maksudnya. Untung aja Papa meminta kita buat ke sana jadi kita berdua saling jatuh cinta," kilah Jody.

"Oh begitu maksudnya, syukurlah Papa jadi bahagia mendengarnya," 

"Hehe iya Pa," jawab Jody dengan lega.

"Sorry ya sayang, gara-gara aku kamu jadi repot menghadapi Papa, tapi aku sangat bersyukur dengan kejadian itu aku jadi tau kalau cinta itu memang ada di hati kamu buat aku," ucap Yasmin terdengar tulus. 

"Iya gakpapa sayang, kejadian itu membawa hikmah buat hubungan kita," Jody tersenyum mengingatnya walau di benaknya sendiri masih merasa bersalah dengan perbuatannya pada Yasmin yang membuat istrinya itu sempat menjauhinya. 

"Aduh," teriak Jody saat Jessica menggigit tangannya.

"Hhh syukurin! Hampir sesak nafas gue karena lo menutup mulut gue," omel Jessica dengan sebal.

"Lo keterlaluan banget sih Jes, sakit tau tangan gue," ringis Jody.

"Biarin aja," balas Jessica dengan memeletkan lidahnya.

"Jody kok di gigit Jes," ujar Yasmin cukup kaget dengan perbuatan Adiknya.

"Habisnya Jody ngeselin Kak, Jessica kan jadi susah nafas. Dasar gengsi lo Jod bilang aja dulu lo memang suka kan sama kak Yasmin, tapi malu-malu meong. Kasihan Kak Yasmin tu sampai nangis semalaman karena perbuatan lo di malam itu, harusnya lo itu bisa memberikan kelembutan sama Kak Yasmin bukan pemaksaan. Eh, tapi kalau melihat hasilnya yang tokcer lo gue maafin deh haha, jadi gue punya keponakan nih. Jujur ya sewaktu Kak Yasmin cerita ke gue rasanya pengen banget jitak kepala lo, masa' orang sebaik Kak Yasmin lo paksa buat melakukan hal begituan ada-ada aja sih lo,"

"Banyak omel banget sih lo yang penting kan hasil kerja keras gue membuahkan hasil. Betul kan sayang?" ucap Jody seraya mencium pipi Yasmin hingga Jessica mendengus menatap kemesraan mereka.

"Dulu aja lo menolak Kak gue sekarang nempel terus kayak upil. Kak Yasmin sabar ya kalau punya suami model begini kalau dia memaksa lagi mending di tolak aja Kak biar dia tersiksa haha," tawa Jessica.

"Dasar kompor meleduk," dengus Jody.

"Sudah dong sayang jangan terlalu di ambil hati ucapan Jessica, dia cuma bercanda sama kamu," tenang Yasmin.

"Lo sama Kakak lo kayak bumi dan langit ya Jes, lihat istri gue nih lembut banget orangnya dan selalu membuat gue jatuh cinta,"

"Iya justru kelembutan Kakak gue yang bikin cowok arogan kayak lo gak bisa berkutik, gue sih bahagia banget lo kena karma," ledek Jessica.

"Jessica sudah dong Nak, jangan kamu ledekin terus Kakak Ipar kamu," tegur Mamanya.

"Iya Jes yang sopan bicaranya walau bagaimana pun Jody kan Kakak kamu juga," timpal Papanya dengan menggeleng karena sikap Jessica.

"Sorry Ma, Pa. Jessica cuma geli aja sama sikap Jody. Mama ingat kan dulu Jody marah-marah dan gak mau menikah, tapi sekarang Jody malah cinta mati dengan Kak Yasmin," tawa Jessica terkekeh.

Wajah Jody pun memerah mendengarnya, tentu ia begitu malu jika mengingat sikapnya pada Yasmin saat itu.

"Adik kamu sangat menyebalkan ya sayang, seenaknya aja membongkar kartu mati Kakak Iparnya ckck," dengus Jody yang ditanggapi Yasmin dengan tersenyum mendengar perdebatan suami dan adiknya itu.

"Om setuju sama kamu Jes itu bukan cuma karma, cinta tapi gengsi," timpal Sultan.

"Iya Om, malu-malu meong," 

"Papa gak usah ikutan Jessica deh, kok anak sendiri malah gak dibantuin sih. Kamu juga nih sayang belain aku dong, suami kamu di bully nih sama Papa dan adik ipar yang menyebalkan itu," ujar Jody dengan manja pada Yasmin.

"Tapi yang di bilang Papa kamu dan Jessica memang betul sayang, dulu kamu marah-marah terus sama aku," Yasmin terkenang dengan rencana perjodohan mereka dulu.

"Itu kan dulu sayang, aku akan menjadi laki-laki paling bodoh kalau menyiakan istri setulus kamu," sesal Jody seraya memeluk Yasmin.

"Gue pegang ucapan lo ya Jod jangan pernah lo buat Kakak gue menangis, lo harus selalu jagain dia,"

"Iya bawel, lo tenang aja malah sekarang Kakak lo ini selalu bikin nagih deh contohnya kayak semalam tu waktu kita berduaan," Jody melirik Yasmin dengan tersenyum sehingga membuat wajah istrinya itu memerah. Jessica pun mendengus mendengar ucapan Jody yang menggelikan itu.

"Jody! dasar otak mesum lo, kok ngomongin tentang itu di depan gue sih,"

Lihat selengkapnya