Bukan Selamat Tinggal Yasmin

Sandra Arq
Chapter #42

Ketakutanku

Yasmin memandangi sekitarnya dengan heran saat tak melihat keberadaan Jody di ruangannya, jam dinding yang sudah menunjukan pukul 7 malam pun menunjukan suasana di sekitarnya yang sudah cukup gelap. Yasmin tak begitu mengingat sudah berapa lama ia tertidur yang ia rasakan saat ini kepalanya terasa begitu berat, mungkin karena efek dari obat yang disuntikan oleh dokter padanya. Ia mencoba untuk berdiri saat rasa haus terasa memenuhi kerongkongannya, walau tubuhnya terasa lemas, tapi ia tak ingin hanya berdiam diri saja di tempat tidur.

"Kenapa tubuh aku terasa sakit semua. Apa yang terjadi sebenarnya?" Yasmin menuju ke kursi seraya menuangkan segelas air putih.

"Papa kemana ya Nak? Kenapa Papa gak berada di ruangan Mama," ucap Yasmin seraya mengusap perutnya.

Yasmin pun tertarik untuk mengamati rembulan yang bersinar dari jendela ruangannya. Yasmin tersenyum memandangi cahaya indah itu, ia bersyukur karena Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk melihat pemandangan langit yang indah dihadapannya.

"Terima kasih Tuhan untuk anugerah terindah ini, aku bersyukur karena engkau masih memberikan aku kesempatan untuk melihat indahnya ciptaanmu. Aku berharap bisa seterusnya melihat semua itu, izinkan aku hidup lebih lama lagi Tuhan, demi kabahagiaan suami dan anakku," harap Yasmin.

Pandangan Yasmin teralih pada pintu ruangannya yang terbuka saat suara derap langkah datang menghampirinya.

"Sayang apa itu kamu?" Yasmin menghampiri pintu ruangannya, tatapannya begitu kaget melihat kehadiran Vianka.

Yasmin cukup syok menatap gadis itu, entah dari mana Vianka mengetahui keberadaannya di sini.

"Vianka,"

"Hhh kenapa Yasmin? Kamu kaget melihat aku berada di sini!" seringai gadis itu mengamati Yasmin dengan tajam.

"Kenapa kamu ke sini Vianka,"

"Memangnya gak boleh ya gue ke sini untuk melihat istri dari mantan pacar gue, gue semakin miris melihat keadaan lo Yasmin sungguh menyedihkan," ujar Vianka dengan ketus. Yasmin menarik nafas dalam mendengar ucapan pedas gadis itu

"Kalau kamu ke sini untuk menghina aku lebih baik kamu tinggalkan tempat ini,"

"Tenang aja Yasmin, gue juga gak betah lama-lama di ruangan pasien yang penyakitan kayak lo, kasihan banget sih lo. Gue heran deh sama lo, apa selama ini lo gak pernah memikirkan keadaan Jody? Lo itu memang egois Yasmin dengan kondisi lo kayak begitu memang lo mampu membahagiakan Jody, itu namanya lo mementingkan diri lo sendiri,"

"Vianka aku mohon, aku gak mau berdebat sama kamu berhenti untuk menyudutkan aku seperti itu,"

"Memang tujuan gue ke sini untuk itu. Supaya mata lo terbuka kalau lo itu gak pantas buat Jody. Asal lo tau ya Jody sial banget menikah sama lo karena lo itu cuma bisa memberikan penderitaan buat dia, entah dosa apa yang sudah dilakukan Jody sampai dia harus menikahi istri penyakitan kayak lo yang hidupnya juga gak akan lama lagi, harusnya yang lo pikirkan itu kebahagiaan Jody bukan diri lo sendiri apalagi lo juga akan pergi meninggalkan dunia ini jadi untuk apa lo mempertahankan pernikahan kalian haha betul-betul menyedihkan," umpat Vianka.

"Vianka cukup! Sekuat apapun usaha kamu untuk memisahkan aku dan Jody itu gak akan pernah mempengaruhi aku Vi. Aku tau keadaan aku, aku tau kondisi aku tapi aku tulus mencintai suami aku begitu juga dengan Jody, dia menerima semua kekurangan aku. Kamu yang seharusnya tau diri mau sesempurna apapun juga diri kamu, Jody gak akan pernah bisa untuk mencintai kamu. Aku minta kamu berhenti untuk mengharapkan suami aku karena itu hal yang sia-sia dan akan melukai diri kamu sendiri. Kamu memang sempurna, kamu sehat dan cantik justru dengan kesempurnaan kamu itu kamu pasti bisa mendapatkaan laki-laki mana pun juga, aku minta tolong berhenti untuk menganggu suami aku karena Jody gak akan mungkin berpaling sama kamu!" ujar Yasmin dengan lugas.

"Kita lihat aja nanti, gue menunggu saat kematian menjemput lo Yasmin dan gue pastikan Jody akan menjadi milik gue seutuhnya haha. Benar-benar kasihan ya lo, harusnya lo gak pernah muncul di kehidupan Jody dan menikah dengan dia karena kehadiran lo cuma mengacaukan semua mimpi-mimpi indah gue dan Jody, tapi gue bahagia karena Tuhan memberikan lo balasan yang setimpal mungkin lo sendiri gak tau kalau janin yang ada di rahim lo itu gak akan pernah terlahir kedunia, malang sekali nasib lo Yasmin. Disaat lo sangat mengharapkan kehadiran buah hati lo justru anak yang lo harapkan itu gak akan pernah terlahir ke dunia ini karena penyakit lo itu. Sial sekali hidup Jody, dia menikahi lo tapi lo cuma bisa memberikan banyak penderitaan buat dia,"

"Apa maksud kamu? Kamu jangan bercanda Vianka," ucap Yasmin bergetar mendengar ucapan gadis itu.

"Jadi lo belum tau sama sekali soal itu, kasihan banget sih lo. Apa Jody memang menutupi semua itu dari lo? Yasmin malang banget nasib lo bahkan suami lo sendiri membohongi lo, calon anak lo itu gak akan pernah terlahir ke dunia!"

"Kamu pasti bohong Vi, anak aku pasti baik-baik aja dan gak akan terjadi apapun juga sama dia,"

"Itu menurut lo, tapi kenyataannya janin yang ada di rahim lo itu gak akan pernah tumbuh Yasmin. Dia gak akan bisa berkembang dan lahir ke dunia ini semua itu karena lo yang penyakitan. Tuhan itu memang adil, lo menyakiti gue dengan merebut Jody dari gue dan sekarang lo akan kehilangan anak yang lo harapkan," seringai Vianka.

"Kamu berbicara seperti itu karena kamu ingin membuat aku terluka dengan ucapan kamu, kamu sengaja ingin membuat aku gak tenang,"

"Terserah lo mau percaya atau gak, tapi itu kenyataan yang sebenarnya. Asal lo tau gue sangat bahagia karena lo mendapatkan balasan yang setimpal dari perbuatan lo sama gue, selamat menikmati Yasmin dan selamat tinggal," Vianka menyeringai meninggalkan Yasmin.

Lihat selengkapnya