Hari ini menjadi hari yang sangat penting buat Yasmin karena ia akan menjalankan operasi transplantasi hati, perasaan cemas pu mulai meliputi benak Jody berharap semuanya dapat berjala dengan lancar. Kesuksesan operasi ini pun menjadi penentu hidup istrinya, namun ia mencoba untuk yakin jika semuanya akan berjalan dengan lancar.
"Aku pasti baik-baik aja sayang, kamu gak perlu khawatir," ujar Yasmin seraya mengenggam jemari suaminya seakan memahami perasaan Jody saat ini.
"Hmm iya sayang,"
"Aku pasti bisa melewati semua ini selagi ada kamu disisi aku, aku akan bertahan buat kamu sayang,"
Jody memeluk erat istrinya itu mengutarakan kelegaannya, andai ia bisa melakukan lebih dari ini mungkin tak sedikit pun waktu yang akan ia sia-siakan untuk istrinya. Kesembuhan Yasmin pun menjadi harapan yang paling utama dibenaknya agar penderitaan yang dirasakan istrinya selama ini segera sirna dari hidupnya.
"Aku akan selalu ada di sisi kamu sayang, sama seperti yang aku katakan sebelumnya sama kamu. Aku akan tetap menunggu kamu kembali bersama semua harapan dan impian indah kita,"
"Iya, aku janji akan kembali untuk kamu demi mimpi-mimpi indah yang akan kita wujudkan bersama," lirih Yasmin.
"Aku yakin semua akan berjalan dengan lancar, sekarang kamu siap-siap ya sebentar lagi operasinya akan segera berlangsung,"
"Iya sayang,"
Suster segera membawa Yasmin menuju ke ruangan operasi, kembali Yasmin harus dihadapkan pada situasi seperti ini dimana ia berjuang demi hidupnya, namun ia tak mau terus merepotkan orang-orang yang ia cintai walau trauma karena kehilangan buah hatinya belum sepenuhnya menghilang, namun menatap harapan yang begitu besar di wajah suaminya membuatnya ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya ini.
"Suster tunggu sebentar," pinta Yasmin yang membuat suster menghentikan brankar yang membawanya.
"Iya ada apa Bu?"
"Saya...saya minta waktunya sebentar untuk berbicara dengan suami saya," ujar Yasmin yang disetujui oleh suster.
"Baik,"
Yasmin kembali memeluk Jody mengungkapkan rasa harunya karena kesetiaan suaminya selama ini, begitu banyak yang ingin ia katakan pada suaminya itu. Menikah dengan Jody pun menjadi anugerah terindah yang tak pernah ia duga sebelumnya jika mengingat perjalanan cinta mereka yang tak semulus biasanya, namun sekarang semua terasa berbeda buat Yasmin karena perasaan cinta yang mereka miliki terasa begitu utuh dirasakan.
Jody merapatkan pelukannya pada istrinya itu dan mencium kening Yasmin dengan hangat, kembali air matanya berlinang berharap ketakutan yang dirasakannya segera menghilang, iq berharap kebahagiaan sejati akan mereka dapatkan setelah kesembuhan istrinya yang begitu ia harapkan.
"Aku mencintai kamu sayang, aku sangat mencintai kamu," Yasmin terisak mengatakannya mungkin hanya sepenggal kalimat itu yang bisa ia ucapkan saat ini untuk suaminya.
"Aku juga mencintai kamu sayang, mencintai kamu lebih dari hidup aku sendiri Aku akan selalu disisi kamu, di samping kamu sampai akhirnya kamu kembali. Aku akan menunggu kamu di sini,"
"Aku janji, aku akan baik-baik aja demi kamu. Aku pasti akan kembali untuk kamu sayang," Yasmin mencium kening suaminya itu.
"Ibu Yasmin operasinya akan segera di mulai, sekarang waktunya Ibu Yasmin akan memasuki ruangan operasi," ujar suster.
"Iya suster. Sayang, kamu terus doakan aku ya semoga semuanya berjalan lancar,"
"Iya sayang," Jody pun harus siap melepaskan Yasmin menuju ke ruangan operasinya walau sebenarnya ia sangat ingin menemani istrinya itu, perlahan genggaman Jody terlepas dari Yasmin, tatapannya begitu sendu saat pintu ruangan operasi tertutup rapat dengan semua harapan besar di hatinya agar operasi istrinya itu berjalan dengan lancar.
"Lindungi istriku Tuhan, semoga operasinya berjalan dengan baik " batin Jody penuh harap
*
SKIP
Sudah beberapa jam Yasmin berada di ruangan operasi, perasaan Jody terus dibayangi kegundahan saat dokter belum juga keluar dari ruangan itu, orang tua Yasmin dan Papanya pun berusaha menenangkan Jody yang terlihat cemas memikirkan keadaan istrinya, mereka pun sangat memahami perasaan pemuda itu.
"Jody kamu tenang, Papa yakin operasi yang dijalankan Yasmin akan berjalan dengan lancar,"ujar Sultan.
"Tapi kenapa dokter belum keluar dari ruangan operasi Pa, Yasmin pasti baik-baik aja kan? Aku...aku harus bertemu dokter Pa, aku takut terjadi sesuatu dengan Yasmin, "
"Papa mengerti perasaan kamu, kita percayakan semuanya dengan dokter karena dokter pasti akan mengusahakan yang terbaik buat istri kamu,"
"Iya Jod lo tenang aja, gue yakin Kak Yasmin akan baik-baik aja. Kak Yasmin sudah berjanji sama kita semua, dia akan bisa melewati operasi itu,"