Buku Catatan Papa

Jaydee
Chapter #2

Jalan Keluar

Tok, tok, kreeek....

"Sa!" seru Nandra yang diikuti oleh Janu yang berjalan di belakangnya. "Mas!"

Ketajaman mata Darma yang sedang menghadap ke layar laptopnya pun sedikit melebar. Bahunya yang tampak menegang, juga sedikit diturunkan setelah melihat kedua rekannya yang telah ditunggu-tunggu itu masuk ke ruangannya.

"Eh, masuk-masuk."

Nandra dan Janu pun segera duduk di hadapan Darmawangsa.

Darmawangsa tampak merilekskan tubuhnya sambil menyatukan jari-jemarinya. "Okay, gue sebenarnya mau bahas soal keuangan tahun ini, mau gue rekap sesegera mungkin. Kira-kira udah jadi belum ya?"

Seringai Nandra terbentuk saat menjawab pertanyaan dari atasannya itu, "Ntar lu liat aja sa. Seperti biasa, kerjaan dari tim gue selalu gercep, gak pake lama."

Darma sedikit tersenyum lega saat mendengar itu dan mengalihkan perhatiannya ke Janu. "Baik, kalo kamu gimana Jan? Ada kesulitan selama ini?"

Janu yang sedikit terlihat gugup, mencoba untuk menjawab pertanyaan Darma. "Lu-lumayan ada mas cuman udah selesai beberapa kok mas, kecuali untuk yang bulan Desember. Data buat bulan Desember masih butuh koreksi dari beberapa Customer."

Sambil mengangguk-angguk, Darma tampak terbatuk ringan. "Uhuk ... Baik, untuk yang sudah selesai, apa ada yang bisa saya cek dulu?"

Janu sekali lagi terlihat gugup. "Bi-bisa mas, nanti saya akan sampaikan beberapa data keuangannya yang sudah dikumpulkan."

"Ya sudah, nanti siang kalian bisa mulai untuk menunjukkan semua data keuangan yang udah kalian kerjakan ya? Bisa?" tanya Darmawangsa.

Nandra pun menyipitkan matanya. "Siangan? Nggak sekarang aja Sa?"

"Habis ini gue mau jemput Dana dulu Ndra. Nggak terlalu keburu kok, yang penting hari ini gue mau tau progress buat tutup buku tahun ini, uhuk." jawab Darmawangsa yang masih sedikit terbatuk-batuk dan mulai berkeringat.

Dengan heran, Nandra pun coba menanyakan kembali alasan rekan lamanya itu. "Dana? Tumben banget lu mau untuk jemput anak lu. Eh emang Ujang sakit ya Sa? Tapi kayaknya tadi gue lihat dia ada di bawah."

"Iya, Ujang memang ada di bawah. Cuma gue memang lagi pengen ngeluangin waktu buat jemput Dana aja. Ujang biar istirahat dulu aja hari ini."

Nandra pun berbisik ke ara Darma, "Eh, Bu Dewi udah balik Jakarta loh, nggak takut emang?"

Darma yang mendengar itu tampak sedikit terkejut dan sedikit terbatuk, mengingat dia selama ini hanya fokus pada kerjaannya tanpa mengetahui kabar terbaru dari atasannya itu.

"Biasanya lu sendiri yang paling rajin dan anti dari ijin-ijin sepele gini?" lanjut Nandra.

Lihat selengkapnya