Pagi buta Alana sudah sampai dikelasnya, salah satu bagian dari SMA elite di Jakarta. Sebut saja SMA Merah Putih. Belum ada satu pun penghuni kelas yang datang, kecuali Alana. Suasana kelas benar-benar sepi sunyi.
Tanpa memerhatikan sekitar, Alana tetap menggeledah laci meja kelasnya satu-satu. Berharap buku bersampul dream catcher itu ketemu. Hampir gila dia semalam, saat membuka tasnya dan buku itu tidak ada.
Alana menghela napas berat, dia sudah lelah berkeliling dari meja satu ke meja lainnya. Tapi hasilnya nihil, buku hariannya tetap tidak ada. Alana kesal, kenapa sih dia mudah sekali lupa menaruh barangnya? Apalagi buku itu, Alana sangat menjaganya dari siapapun termasuk kedua sahabatnya yang ingin sekali mengetahui isinya.
"Hai Alana ...." sapa Raline. "Tumben berangkat pagi,"
Alana tersenyum canggung. "Iya nih ... Ada sedikit urusan tadi," jawabnya sedikit bingung.