BUKU HARIAN BAPAK

Ragiel JP
Chapter #1

PROLOG

Seroja membuka halaman demi halaman sebuah buku bersampul kuning dengan hiasan sepasang kupu-kupu di atas bunga teratai yang mengeluarkan pendar cahaya. Buku harian ini adalah sebuah kejutan yang tidak pernah dia bayangkan dari seorang bapak. Tidak pernah sekalipun menyangka bapak akan membuat hal yang begini sederhana menjadi sesuatu yang sangat membuatnya terkesan dan tersakiti dalam takaran yang sama.

Seroja kembali mengelus sampul buku itu, lalu membayangkan tangan bapak mulai menggoreskan tinta pertama untuk mencatat segala detail kejadian dari waktu ke waktu saat dirinya lahir. Detail yang sangat jelas, mulai dari hari ke minggu, minggu ke bulan, dan dari bulan ke tahun, kemudian matanya terasa berat ketika catatan itu berhenti di tanggal yang bertepatan dengan kepergian bapak seminggu yang lalu.

Buku harian itu tidak ubahnya seperti sebuah Kotak Pandora yang selama ini menyimpan rahasia, sebab dari buku harian itulah Seroja mengetahui rahasia lain yang selama ini disembunyikan bapak, ternyata dirinya mempunyai seorang adik tiri.

Dua belas berlalu sejak kepergian ibu, tapi sampai saat ini bayangan ibu masih memenuhi benak Seroja. Setiap kali kembali duduk di bangku depan rumahnya, Seroja seperti melihat bayangan ibu sedang menunggu bapak di kursi berwarna kuning cerah yang ada di depan rumah. Kursi rotan dengan hiasan bunga teratai di bagian tengahnya merupakan kursi favorit ibu.

Di kursi itu biasanya ibu menjaga Seroja kecil saat bermain di taman yang penuh berbagai jenis bunga, mulai dari mawar, anggrek, aster, dan beberapa jenis bunga yang tidak dia ketahui namanya.

“Namamu juga mempunyai arti teratai, Nak,” ucap ibu mengelus kepala Seroja kecil. “Nama yang cantik dan cocok buatmu.”

Dada Seroja terasa sesak bila teringat kenangan itu. Ibu biasanya mengenakan baju model kebaya bermotif bunga-bunga dengan rambut tergerai sebahu lengkap dengan jepit rambut berbentuk bunga seroja.

Lihat selengkapnya