Buku Harian Fajar

Oleh: Ahmad Redho Nugraha

Blurb

Dilematis adalah pilihan kata yang cocok untuk menggambarkan masa kecil Fajar. Dia menyandang nama Kemas, gelar bangsawan Palembang yang dia peroleh dari abahnya, tetapi juga mewarisi rambut merah dari ibunya yang merupakan keturunan Belanda. Ditambah dengan kondisi keluarganya yang berantakan dan limbung karena perceraian, masa kecil Fajar menjadi sulit. Fajar tumbuh menjadi anak laki-laki yang penyendiri, pembingung dan rendah diri.

Sampai suatu ketika, dia menjalin hubungan pertemanan yang ajaib dengan Dian, sosok teman masa kecil yang memperkenalkannya dengan aktivitas menulis buku harian. Persahabatan unik itu hanya berumur satu tahun, karena Dian pindah sekolah ke Bandung saat kelas 4. Dian menghadiahi Fajar sebuah buku catatan kosong yang kelak akan menjadi buku harian Fajar, media writing therapy Fajar sembari dia berusaha tumbuh menjadi manusia yang normal.

Tujuh tahun setelahnya, Fajar bertemu dengan Dahlia, sosok siswi pindahan yang elusif dan sangat mirip dengan Dian. Mungkinkah Dahlia adalah Dian? Usaha Fajar untuk menjawabnya ternyata menyeret Fajar ke dalam problematika khas remaja SMA, mulai dari cinta segi lima, perhatian yang tidak diharapkan dari Tara, persaingan akademik, gesekan jurusan IPA - IPS, pertarungan memperebutkan kursi Ketua OSIS hingga terakhir, Fajar harus berhadapan dengan Dewa, sosok yang sudah merundungnya sejak SMP.

Kemana semua ini akan membawa Fajar? Apakah sejak awal Dian memang karakter yang nyata, atau sebenarnya hanya karakter utopis yang Fajar ciptakan sendiri untuk mengatasi kesepiannya?

Lihat selengkapnya