BUKU HARIAN MINTARSIH

Ac Erri Yurita S
Chapter #1

Buku Harian Mintarsih - Prolog

Aku memesan kopi panas di sebuah warung kopi, pagi ini, setelah sengaja berangkat pagi dari rumah untuk menghindari macet. Bukan untuk ke kantor, melainkan tugas liputan untuk acara berita pagi.

Saat aku duduk di sebuah bangku yang hanya bisa diduduki satu orang, dengan sebuah meja di sampingnya. Seperti bangku ruang tamu khas betawi. Aku melongok ke bawah untuk mencari bahan bacaan, apalagi yang dilakukan pemuda saat dia menikmati secangkir kopi, sekalin ditemani rokok atau koran. Sayangnya aku tidak menemukan kenikmatan dalam perpaduan antara secangkir kopi dan sebatang rokok yang ujungnya menyala, tapi aku justru jatuh cinta pada setiap berita yang ditulis oleh jurnalis dan dicetak di atas kertas buram, yang dikenal sebagai koran.

Meski media online menjamur, tapi aku tidak pernah meninggalkan media cetak tempatku memulai karir. Bukan sebagai jurnalis media cetak, melainkan tukang koran. Sejak kuliah aku berjualan koran untuk menambah biaya kuliah karena orang tuaku tidak cukup mampu untuk membiayai kuliahku.

Bahkan setiap semester aku harus berjibaku dengan sayarat-syarat dan juga birokrasi yang rumit di kampus demi mendapatkan beasiswa atau setidaknya pemotongan uang kuliah yang meski tak seberapa bagi sebagian mahasiswa tapi sangat berarti bagiku.

Lihat selengkapnya