Buku Paling Bagus di Alam Semesta

Zahid Paningrome
Chapter #5

Kematian Ketiga: Para Pembohong dan Keajaibannya Masing-Masing

“Anjir intens, Bud. Good.”

“Kurang enggak?”

“Aman, kok. Enggak usah kebanyakan cuma buat nambah halaman.”

Barangkali Bimo memang partner yang tepat untuk membantu perkara novel pertamaku ini, opininya kudengar, meski memang sejujurnya dia agak menyebalkan. Ya, tapi siapa yang tak menyebalkan di dunia ini.

“Bab tiga mau ngomongin apa?”

“Nah, itu Bim. Apa ya kira-kira?”

“Novel pertama bikin personal aja, Bud. Makin personal makin bagus.”

“Misalnya?”

“Misal kisah cintamu, copy-paste.

Plek, persis sama?”

“Didramatisir juga oke, enggak perlu pusing-pusing, banyak penulis begitu. Daripada stuck lama, writers block, tulis pengalaman pribadi saja.”

“Enggak ada maknanya dong buat orang lain?”

“Belum tentu… Lagian kenapa harus bermakna, sih, Bud? Santai aja, fokus bercerita. Soal makna biar yang baca tangkepnya gimana.”

Kamu lihat sendiri betapa jeniusnya temanku satu itu, kadang cuma bisa bikin lidahmu kelu, enggak tahu mau bilang apa karena yaa… apa yang dia omongin enggak salah. Kita perlu mengakui itu. Untuk urusan bab ketiga mungkin aku akan bercerita tentang sifat buruk manusia. Menurutku harus sesuatu yang paling buruk, tapi entah, sepertinya aku butuh udara segar. Barangkali kamu bisa bawa buku ini keluar? Baca sambil menikmati udara segar, atau udara dingin, atau apapun itu, sesuai jam berapa kamu membaca. Biarkan udara menyentuh lembut kulitmu. Menyatu dengan semuanya. Permintaanku hanya itu. Setelah itu, mari kita mulai.

“Tapi, Bud, Aku penasaran, Bu Sri ini penyebab kematiannya apa?”

“Terlalu lama duduk.”

“Lah kocak! Itu alesan judul babnya bokongku meleyot?”

“Cerdas sekali Bimo! Literally karena bokongnya meleyot, tulang belakangnya kena. Itu sih intinya.”

“Ini novel memang mau kamu bikin dark? Kematian enggak wajar gitu?”

“Dibikin unik aja sekalian, Bim. Sebenarnya banyak novel, film, series yang alasan nasib kematian karakternya kocak, dan kalo dipikir-pikir lucu juga. Novel tentang kematian gimana caranya bikin enggak terlalu berat, Bim. Orang masih bisa menikmati… Iya, enggak?”

Good point. Yaudah lanjut!”

 

------

 

Lihat selengkapnya