Blurb
Theia tidak berpetualang. Ia hanya berjalan menuju dirinya sendiri.
Setelah kehilangan orang-orang yang dicintainya, ia memilih hidup sederhana di desa Kalayangan. Di antara kabut, toko-toko tua, dan jalan setapak menuju Bukit Walden, ia menemukan keheningan yang selama ini ia cari: suara daun, embun di rerumputan, dan gema pikirannya sendiri.