"Apa yang paling kamu takutkan dalam hidupmu?" desis perempuan paruh baya itu, di depanku. Tidak kusangka wajah aslinya diperlihatkan dalam rupa yang menyeramkan. Suamiku sedang berjuang melawan maut, menantang sosok jahat di hadapan kami.
Tubuh ini tidak berdaya, tanganku terikat oleh tali yang mengikat tubuhku pada bangku, kencang sekali. Kedua kakiku juga terikat. Sebenarnya masih ada orang yang bisa menyelamatkan kami dari kegilaan wanita di hadapanku ini. Namun, aku tidak mau Ayah dan Ibu terlibat dalam masalah ini, apalagi Eyang Titik.
"Tidak kusangka, Anda seorang perempuan yang sangat jahat. Mengapa harus melakukan itu?" tanyaku lirih menatap dirinya yang bagiku terlihat menyedihkan.