Bulan Madu Pengantin

Rosi Ochiemuh
Chapter #26

Gangguan itu Datang Lagi


Bulan di malam ini sangat indah, meski warna langitnya mendung. Sayup-sayup suara serangga di sekitar halaman dekat jendela terdengar. Amora merebahkan diri di ranjang selepas shalat Isya. 

Pukul sembilan malam, rasanya suasana malam sudah senyap. Waktu terasa cepat berlalu. 

Kusma masuk ke kamar sesudah mengecek semua pintu dan jendela rumah. Sementara neneknya meminta untuk menginap di rumahnya dua malam saja. Bu Titik tidak ingin menceritakan apa yang ditemukan di rumahnya itu. Pemuda itu malam ini hanya berdua dengan istrinya. 

"Belum tidur, Sayang?" tegur Kusma pada istrinya yang terlihat belum memejamkan mata. Menatap plafon kamarnya. 

Amora menoleh dan melihat Kusma sudah naik ke kasur merebah di sampingnya. Menelungkupkan lengan ke atas kening.

"Belum bisa tidur tapi ingin rebahan dulu. Sebenarnya aku memikirkan Eyang, Kus. Bagaimana dia di rumah sendirian?" balas Amora sambil menunggu tanggapan suaminya.

"Aku juga memikirkan hal yang sama. Mengapa Nenek masih ingin menginap di rumah lama kami? Mungkin karena dia tidak tega membiarkan rumah itu kosong. Bagaimanapun, rumah itu peninggalan kakek, tempat aku dan mendiang ibu dibesarkan," ucap Kusma.

Amora merubah posisi tidurnya miring menghadap ke suaminya. Kemudian tersenyum dan memegang pipi Kusma. Dibalas senyum mengembang pula darinya langsung.

"Ada apa, Sayang?" tanya Kusma. Namun, tatapannya menangkap sesuatu dari pamdangan mata istrinya itu.

"Aku sekarang seperti mimpi saja, bisa bersamamu. Padahal kemarin kita teman dekat, sangat dekat, ya," ujar Amora.

Kusma tersenyum manis, lesung pipinya terlihat indah. Malam itu Amora merasa suaminya terlihat tampan dan menyegarkan.

"Aku juga. Amora, kita belum berbulan madu, ya. Apa kamu tidak mau?" ledek Kusma. Kedua mata Amora langsung mendelik. Cubitan kecil mendarat di pinggangnya.

Kusma memekik kesakitan. Amora malah tertawa lepas. Kesunyian itu pecah karena candaan mereka, pengantin yang saling menggoda.

"Awas, ya. Gantian aku yang nyubit kamu," balas Kusma langsung berbalik badan menghadap ke istrinya itu.

Keduanya saling mencubit, dan tawa renyah dari mereka berdua membuat suasana rumah terasa hangat.

Lihat selengkapnya