Sesimpel itukah lamarannya? Iya. Sesimpel itu.
Endah menerima lamaran Abdi dan mereka memutuskan untuk menikah satu bulan lagi. Pertimbangan Endah menerima pria itu sebagai pendamping hidupnya, terkesan simpel. Abdi itu kaya, baik, berwibawa, ganteng, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Siapa yang tidak klepek-klepek? Tidak ada, termasuk Endah sendiri.
Sangat disayangkan jika ia menolak lamaran pria itu. Apalagi saat ini, teman-teman kantornya merasa iri padanya. Ia berhasil meluluhkan hati Abdi yang bergelar sebagai pria dingin di kantor.
Julukan pria dingin yang disematkan pada Abdi juga adalah alasan utama kenapa Endah menerimanya. Hanya Abdi yang tidak dingin pada Endah, bahkan sejak dari pertemuan pertama mereka.
“Kapan kita ke rumah orang tuamu?” Abdi bertanya dengan pelan. Mereka sedang makan di sebuah warung bakso langganan mereka. Tak jauh dari gedung kantor tempat mereka bekerja.
Endah tidak menjawab. Ia mengaduk-ngaduk kuah bakso di mangkoknya.
“Endah? Hei!” Abdi memegang lengan kiri Endah.
“Eh, iya mas. Maaf.”
“Kamu lagi pikirkan apa? Aku tanya kenapa nggak dijawab?”
“Aku takut jika pulang, Mamak tidak menerima aku. Sepuluh tahun yang lalu aku kabur dari rumah, demi merantau ke Jakarta.”
“Tidak ada seorang ibu yang membenci anaknya dalam waktu lama. Apalagi telah kamu tinggalkan selama satu dekade. Mungkin Mamak masih ada rasa amarah, tetapi aku rasa, Mamak akan menyambut dan menerima kita. Pasti beliau akan senang sekali mendengar anak gadis satu-satunya akan menikah.”
Endah merasa lebih tenang. Pernyataan Abdi ada benarnya. Mamak tidak mungkin membencinya. Jika pun iya, ia berani untuk berlutut seharian di hadapan Mamak.
Mak, Endah pulang ke kampung!
Setelah mendapatkan izin cuti selama empat hari, mereka berdua pergi ke kampung Endah. Daerah Majatengah, Jawa Tengah. Perjalanan diawali dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan mendarat di Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati. Sebenarnya, Endah tidak mau menggunakan pesawat, karena selain tiketnya mahal, mereka harus transit satu kali ke Denpasar sebelum ke Majatengah.
Di sisi lain, Abdi ingin memberikan perjalanan paling nyaman bagi Endah. Ia tahu persis jika calon istrinya suka keringatan dan tidak nyaman jika harus berdesak-desakan. Jalan terbaik adalah naik pesawat. Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati juga baru diresmikan kembali pada bulan Oktober 2023. Ia ingin merasakan Bandar Udara yang memiliki nuansa baru.
“Endah tidak perlu khawatir perkara uang. Selama Endah bersamaku, kamu akan kumanjakan lahir dan batin.”