Pagi-pagi sekali Endah memaksa Abdi untuk menemaninya ke pasar. Tepatnya ke toko rotan. Dengan matanya yang sayu, Abdi mengikuti Endah menempuh perjalanan panjang, menyenangkan, tetapi memacu adrenalin.
Berjalan di tanah becek. Berjalan di sawah. Sesekali ia hampir tergelincir. Matanya terbuka lebar saat sebuah ular sawah melewati punggung kakinya dengan santai.
“Mas Abdi jangan bergerak! Biarkan ularnya lewat.”
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati jembatan. Melewati peternakan sapi dan jalan setapak. Sekitar satu jam kemudian, mereka sampai di pasar.
Endah masuk ke pasar, menyatu ke dalam kerumunan. Tidak ada hambatan. Ia dapat menghindari orang-orang dengan lincah.
Abdi jangan ditanya. Ia selalu menabrak orang yang ada di depannya. Tubuhnya yang tinggi besar tidak mampu menghindar dengan lincah.
“Pak, beli daun rumbia, tali bambu, pisau, potongan bambu ya!”
***
“Mas, tolong ambilkan pasak disana.”
“Mas, bantu aku disini.”
“Mas, tolong pegang ini.”
“Mas, bukan gitu caranya. Sini, aku aja!”
“Mas….!”
“Nduk, kamu masih lama di atas sana?” Mamak datang mendekat. Ia harus mendongakkan kepalanya. Endah sedang menaiki sebuah tangga. Ia sedang membuat atap baru untuk rumah Mamak. Sedangkan Abdi berdiri di bawah tangga, memegangi tangga.
Abdi merasa malu. Seorang pria hanya memegangi tangga dan seorang wanita yang bekerja memperbaiki rumah.
“Iya, Mak. Bentar lagi selesai. Mas, pegangnya yang benar. Tangganya bergoyang loh ini.”
“Istirahat dulu! Mamak baru saja menggoreng bakwan dan pisang. Masih panas!” seru Mamak, kemudian masuk ke dalam rumah.
“Endah, biarin aku saja. Kan aku pria!”
“Tidak apa-apa mas. Aku sudah terbiasa melakukan ini. Sebentar lagi selesai juga kok!”
***
“Mas, tahu cara buat paku pasak?”
Abdi diam sesaat, kemudian menggelengkan kepalanya.
“Ini saya ajarin.” Endah mengambil potongan bambu, yang sudah dipotong kecil-kecil. Dengan pisau ia meruncingkannya dengan cara mengikis di salah satu sisinya. Dikikis sedemikian rupa sampai membentuk paku.
“Sepertinya bisnis toko bangunan lebih cocok untukmu daripada menjadi pimpinan keuangan.”