Bumi Para Pembelit

Noor Cholis Hakim
Chapter #38

Jalan Takdirku

Rumah Sakit.

Laras masih berdiri beberapa langkah di depan Anjasmara, padahal telepon sudah ditutup oleh Alberto beberapa menit yang lalu.

“Kak Laras, ada apa, Kak?” Anjasmara bangkit dari duduknya dan mendekat pada Laras. Lelaki itu membaca raut wajah resah tergambar pada sang Kakak.

“Nggak apa-apa, Njas. Kita tidur di sini hari ini?” ujar Laras.

Anjasmara mengangguk, “Apakah Kakak mau pulang? Jika iya, aku akan menjaga Ibuk di sini,” tawar Anjasmara.

Laras menggelengkan kepala, “Nggak. Jauh, Njas. Pun di rumah juga sepi.”

“Baiklah. Bener-bener nggak ada yang ngganjal di pikiran Kakak, kan?” tanya Anjasmara.

Laras menggeleng untuk kesekian kalinya, tetapi yang satu ini disertai dengan senyuman tulus.

***

April 2019.

Lihat selengkapnya