Mei 1998
“Koran-koran, mau beli koran, Pak? Korannya Pak, berita terhangat. Demonstrasi di mana-mana,” teriak seorang anak sedang menjajakan korannya.”
Lampu merah jalan itu tampak padat oleh kendaraan. Klakson tidak berhenti berbunyi bersahut-sahutan, menunjukkan ketidaksabaran para pengemudi yang ingin segera sampai di tujuan.
Salah satu mobil yang terjebak di antrian lampu merah itu juga ikut membunyikan klaksonnya. “Korannya satu!” seru Hendrik memanggil bocah penjaja koran sambil menjulurkan kepalanya ke luar jendela. Bocah itu langsung berlari cepat menjemput rezekinya.
“Ini, Pak. Terima kasih,” sahutnya membungkuk saat menerima uang hasil penjualan korannya.
Ia berlalu dan masih terus berteriak-teriak berusaha mencari pembeli.